Page 22 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 22

20  | Memahami Makna Bid‟ah

            “Bid‟ah  adalah  adalah  sesuatu  yang  baru  yang  dirintis  dalam
            agama  dan  lainnya.  Engkau berkata:  “bada‟ahu-bad‟an”; artinya
                                                              12
            mengadakan sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya”.

            Kesimpulan:


                  (Satu); Dari beberapa catatan para ulama pakar bahasa di
            atas disimpulkan berikut;
                                                      ِ
                                        ٍ ِ
                                   ٍِ
                                            ِ
                  َثدحمْ لاَعرشلاَقيوَ، َ قباسَؿاثمَدَغَىَ لعَثدحُأَام  َ ةغ َ ً  َ ُ لَة َ ع َ دبلا
                                          َ َْ
                         َ
                                                                 ْ َ
                                      َ
                   ُ َ ْ ُ
                                                  َ َ ْ َ
                                                      ِ
                                                                  ِ
                                  ِ
                                        ِ
                                   ن
                                 .ة ػسلاَقيَءا َ جَىاوَفاءرقْ لاَويَ لعَصنػكََ لَيذ  لا
                                    ُّ
                                             َ ُ ُ ْ َ   ُ ْ ْ
                                                            َ
                                       ْ َ
                                           َ َ َْ
            “Bid‟ah dalam pengertian bahasa adalah:  “Sesuatu yang diadakan
            tanpa ada contoh sebelumnya”. Dan dalam pengertian Syara‟ bid‟ah
            adalah:َ “Sesuatu  yang baru yang tidak terdapat penyebutannya secara
                                                              13
            tertulis, baik di  dalam al-Qur‟an maupun dalam hadits”.
                    (Dua);  Dari catatan para ahli bahasa tersebut juga dapat
            dipahami  bahwa  bid‟ah  terbagi  kepada  dua  bagian:  (Pertama):
            Bid‟ah Dhalalah, disebut pula dengan Bid‟ah Sayyi-ah atau Sunnah
            Sayyi-ah; yaitu perkara baru yang menyalahi al-Qur‟an dan Sunnah.
            (Kedua): Bid‟ah Huda atau disebut juga dengan Bid‟ah Hasanah atau
            Sunnah Hasanah, yaitu perkara baru yang sesuai dan sejalan dengan
            al-Qur‟an dan Sunnah. Pembagian bid‟ah kepada dua bagian ini,
            selain dinyatakan oleh para pakar bahasa, juga telah ditetapkan
            oleh banyak ulama terkemuka dari empat madzhab, juga terdapat
            banyak dalil-dalil menunjukan itu, seperti yang akan anda lihat di
            bawah ini.


                   12 َAl-Mu‟jam al-Wajiz, j. 1, h. 45
                   13 َ Lihat pula kesimpulan definisi ini al-Imam al-Hafizh al-Harari, Sharih
            al-Bayan, j. 1, h. 278.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27