Page 82 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 82

80  | Memahami Makna Bid‟ah

                                 85
            penamaan tersebut”.
                    (Sembilan):  Bid‟ah  sesat  keyakinan  bahwa  Allah
            berbicara  dengan  huruf  dan  suara  dan  bahwa  Allah  kadang
            berbicara dan kadang diam. Bid‟ah dipropagandakan oleh Ibnu
            Taimiyah, yang sekarang diikuti oleh para pecintanya; yaitu  at-
            Taimiyyun/kaum  Wahhabiyyah.  Ibnu  Taimiyah  menegaskan
            keyakinan bid‟ahnya ini dalam banyak karyanya, seperti Risalah fi
                                                             87
            Shifat  al-Kalam ,  Minhaj  as-Sunnah  an-Nabawiyyah ,  Muwafaqah
                           86
                                                   88
            Sharih  al-Ma‟qul  Li  Shahih  al-Manqul ,  Majmu‟  al-Fatawa ,
                                                                        89
            Majmu‟ah Tafsir.
                           90
                    Pemahaman Ibnu Taimiyah ini jelas bertentangan dengan
            keyakinan Ahlul Haq. Aqidah yang benar seperti yang dituliskan
            oleh al-Imam Abu Hanifah dalam kitab al-Fiqh al-Akbar, berkata:
                                    ِ
                            ِ
                                                       ِ
                                        ِ
                  َلىاعتَ للاوَ ؼورْ ـٟاوَ تىالآابَ م  لَ كتػنَ ن َ ى٨َ ،انميبَ ككَ ىاَ م  لَ كتػك
                                                      َ َ َ َ
                                     َ
                                             ََ ْ
                       ُ َ
                              ُُْ َ
                                                                  ََ
                                                ُ
                                                               ُ
                                          ُ
                                                ٍ
                                                       ٍ
                                                              ِ
                                                .ةَ لاءَىاوَؼورحَيببَم  لَ كتػك
                                                            َ
                                                   َ
                                                                   ََ
                                                  َ َ
                                                         ُُْ
                                                               ُ
            “Allah  mempunyai  sifat  kalam  yang  tidak  menyerupai
            pembicaraan  kita,  kita  berbicara  menggunakan  organ-organ
            pembicaraan dan huruf, sedangkan kalam Allah bukan huruf dan
            tanpa organ-organ pembicaraan”.
                    Asy-Syaibani dalam Syarh ath-Thahawiyyah berkata:

                   85   Abu  al  Fadll  at-Tamimi,  I‟tiqad  al  Imam  al  Mubajjal  Ahmad  ibn
            Hanbal, hal.7-8. Pernyataan Imam Ahmad ini juga disebutkan oleh al Bayhaqi
            dalam Manaqib Ahmad dan lainnya.
                   86  Ibnu Taimiyah, Risalah fi Shifat al-Kalam, h. 51 dan 54
                   87  Ibnu Taimiyah, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, j. 1, h. 221
                   88  Ibnu Taimiyah, Muwafaqah Sharih al-Ma‟qul Li Shahih al-Manqul, j. 2,
            h. 143, dan 151, juga j. 4, h. 107
                   89  Ibnu Taimiyah,  Majmu‟ al-Fatawa, j. 6, h. 160, dan 234, juga j. 5, h.
            556-557
                   90  Ibnu Taimiyah, Majmu‟ah Tafsir, h. 311
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87