Page 88 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 88

86  | Memahami Makna Bid‟ah

            belum  ada  tempat,  makhluk  dan  sesuatu  apapun  dan    Dia
            pencipta segala sesuatu”.

                   Al-Imam Abu Ja‟far ath-Thahawi -semoga Allah meridlainya-
            (w 321 H) berkata:
                                                           ِ ِ
                                    ِ
                                              ِ
                                                               ِ
                                             ِ
                                                 َ
                                    .تاعدتبمْ لاَرئاسكَ ُّ تسلاَتاهْ ؿٞاَوكوػ َ طَٖىا
                                                               ْ ْ َ
                                                      ُ َ
                                       َ ََُْ
                                               َ
            “Allah tidak diliputi oleh satu maupun enam arah penjuru (atas,
            bawah, kanan, kiri, depan dan belakang) tidak seperti makhluk-
            Nya yang diliputi enam arah penjuru tersebut.”
                    Al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi berkata:
                           ِ
                                                 ِ
                                          ِ
                            ِ
                                                  ن
                  َىاوَفاَ كمَوكويَىاَوػ نَأَىل َ  - َ َع  َ ةعامْ ؿٞاوَة ػسلاَلىَأَيَأ – َاوعػَٚأو َ
                         َ ْ َْ َ
                                                               َُْْ
                  َ ٌ
                                                   ُّ
                                 ُ
                                                        ْ ْ
                                           َ ََ َ
                    َ
                                                      ُ
                                                             ِ
                                                                  ِ
                                                      َ .فامزَويَ لعَيري
                                                        ٌ َ ْ َ ْ َْ
                                                          َ
            “Ahlussunnah  Wal  Jama‟ah sepakat bahwa Allah tidak diliputi
            oleh tempat dan tidak dilalui oleh masa”
                                                   106

                     (Tiga  Belas):  Bid‟ah  sesat  mengatakan  bahwa  Allah
            bertempat,  duduk,  atau  bersemayam  di  atas  „arsy.  Ini  adalah
            keyakinan kaum Hasyawiyyah dan Karramiyyah, di antara sekte-
            sekte golongan Musyabbihah. Keyakinan bid‟ah ini juga diyakini
            oleh  Ibnu  Taimiyah  dan  para  pengikutnya  di zaman sekarang.
            Ibnu Taimiyah dengan tegas mengatakan bahwa Allah duduk di
            atas „arsy, memenuhi „arsy. Dan menurutnya Allah menyisakan
            ruang  kosong  dari  „arsy  tersebut  seukuran  empat  jari  untuk
            didudukan bersama-Nya Rasulullah di hari kiamat nanti. Na‟udzu
            billah.  Ibnu  Taimiyah  banyak  menuliskan  faham  bid‟ahnya  ini
                                                                       107
            dalam karya-karyanya, seperti Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah ,

                   106   Abu Manshur al-Baghdadi, al-Farq  bayna al-Firaq,  h. 333.
                   107  Ibnu Taimiyah, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, j. 1, h. 260-262
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93