Page 116 - seni teater_BG_KLS_I_Rev
P. 116
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Mulailah dengan memberikan pertanyaan stimulus kepada peserta didik tentang
peristiwa yang biasa mereka lakukan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah,
maupun di lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, “Apakah kamu ingat gerakan
menyisir rambut di depan cermin?”; “Apakah kamu ingat gerakan mencuci tangan?”.
2) Selanjutnya, libatkanlah semua peserta didik secara bersamaan untuk
mengimajinasikan peristiwa dan mewujudkannya melalui gerak. Pilih satu situasi
iktif, lalu lakukan bersama-sama dengan peserta didik, misalnya gerakan menyisir
rambut di depan cermin.
3) Lakukanlah gerakan tersebut selama beberapa detik, lalu berikan perintah “stop”.
Mintalah peserta didik menghentikan gerakan/pose terakhir mereka, biarkan
peserta didik mematung dalam pose menyisir rambut selama beberapa detik.
Lalu, instruksikan peserta didik agar kembali ke posisi semula.
4) Ulangi beberapa kali dengan peristiwa yang berbeda.
Gambar 2.5 Peserta didik dalam posisi duduk melingkar, di tengah lingkaran ada seorang
peserta didik yang sedang berpose menyisir rambut.
2) Mengingat Peristiwa Melalui Gerak
Sahabat Guru, kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh dan emosi. Peserta didik
tidak boleh berbicara dan mengeluarkan suara saat memperagakan perannya.
Diskusikan dengan peserta didik berbagai perasaan atau emosi yang pernah mereka
alami, misalnya gembira, sedih, marah, kesal, malu, gelisah, mengantuk, kaget, heran,
dan bingung.
1 0 4 P a n d u a n G u r u S e n i T e a t e u n t u k S D / MI K e l a s I ( E di s i R e v i s i
104 Panduan Guru Seni Teaterr untuk SD/MI Kelas I (Edisi Revisi))