Page 33 - Pendidikan Pancasila SMP Kelas VII
P. 33
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 02.00 WIB, Ir. Sukarno memimpin rapat persiapan kemerdekaan dan peru-
musan naskah proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta. Rapat
tersebut dihadiri oleh Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, Sukarni, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Sukarno didampingi Mohammad Hatta membacakan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi).
Setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan selesai, kemudian dilanjutkan dengan upacara pengibaran bendera
Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo.
Sumber: https://bit.ly/47vod7i
Dilihat dari latar belakang golongan, dari 21 anggota PPKI, 12 di an-
taranya dapat digolongkan sebagai para pemimpin golongan kebangsaan
generasi tua. Selanjutnya, sembilan lainnya terdiri atas dua wakil pangreh
praja, tiga dari kesultanan (kesultanan Yogyakarta, Surakarta, dan Bugis),
dua dari organisasi Islam (Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah),
satu orang wakil PETA, dan satu orang keturunan Tionghoa. Dilihat dari
latar belakang perwakilan wilayah maka komposisi anggota PPKI adalah
sebagai berikut.
a. Wakil dari Pulau Jawa dan Madura sebanyak 13 orang (termasuk satu
orang keturunan Tionghoa). Nama-nama anggota tersebut, yaitu Ir.
Sukarno, Mohammad Hatta, Supomo, Radjiman Wedyodiningrat,
Raden Pandji Suroso, Sutardjo Kartohadikusumo, K.H. Abdul
Wachid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandar Dinata, Abdul
Kadir, Pangeran Surjohamidjojo, Pangeran Purbojo, Yap Tjwan Bing
(keturunan China).
b. Wakil dari wilayah Sumatra sebanyak tiga orang, yaitu yaitu
Mohammad Amir, Abdul Abbas, Teuku Mohammad Hasan.
c. Wakil dari wilayah Indonesia Timur sebanyak lima orang (terdiri atas
dua orang asal Sulawesi, satu orang asal Kalimantan, satu orang asal
Sunda Kecil atau Bali-Nusa Tenggara, dan satu orang asal Maluku).
Nama-nama anggota tersebut, yaitu Wakil Indonesia Timur, yaitu
A.A. Hamidan (Kalimantan), GSSJ Ratulangi dan Andi Pangerang
(Sulawesi), I Gusti Ketut Pudja (Perwakilan Sunda Kecil/Bali-Nusa
Tenggara), serta Johannes Latuharhary (Maluku).
Dalam suasana kegembiraan atas kemerdekaan Indonesia, pada 18
Agustus 1945 dilakukan penyesuaian dalam komposisi keanggotaan
PPKI. Atas saran Ir. Sukarno, ditambahkan enam tokoh sebagai anggota
PPKI, yaitu Ahmad Subardjo, Sayuti Melik, Ki Hadjar Dewantara, R.A.A.
Wiranatakusuma, Kasman Singodimedjo, dan Iwa Kusumasumantri.
Dalam sejarah pembentukan negara Indonesia, PPKI memiliki
kedudukan yang sangat penting. Kedudukan dan fungsi penting PPKI
adalah sebagai berikut.
a. Mewakili seluruh bangsa Indonesia. Hal tersebut terlihat dari komposisi
anggota PPKI seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Sebagai pembentuk negara (yang menyusun Negara Republik Indonesia
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945).
c. Sebagai badan yang berwenang meletakkan dasar negara.
Bab I Sejarah Kelahiran Pancasila sebagai Dasar Negara 19