Page 23 - Archipelagos 2
P. 23

asahan pedang yang tempatnya terbuat dari besi kuning,
               berbentuk kepala naga.

                  “Aku mau yang itu?”


                  Pelayan itu menoleh. “Yang ini?”

                  Nala  mengangguk.  Dalam  sekejap,  asahan  pedang  itu
               sudah ada di tangannya. Dipandanginya benda itu lamat.

                  “Kalau  kau  tahu  sejarah  asahan  pedang  itu,  kau  akan
               terkejut.”

                  Pelayan itu bercerita seraya menyiapkan data pesanan.

               Bahwa  desain  asahan  pedang  itu  dibuat  oleh  seorang
               perempuan empat puluh tahun lalu untuk suaminya yang
               koma.

                  “…  Suaminya  seorang  pendekar.  Meninggal  tepat  saat
               asahan pedang itu jadi.”

                   Cerita yang cukup mengesankan, tetapi Nala tak peduli.
               Intinya dia menginginkan benda itu karena bentuknya yang
               bagus. Berharap Lexan akan menyukainya, meskipun Nala

               tak berharap besar tentang ekspresi Lexan. Pria itu selalu
               datar. Sulit membedakan apakah ia sedang marah, bahagia,
               atau  sedih.  Semuanya  menyatu  dalam  diam.  Bibir  datar
               dengan tatapan tajam yang mengintimidasi. Satu yang Nala
               harapkan hanyalah ucapan terima kasih.







                                                                      17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28