Page 21 - Archipelagos 2
P. 21

Ketiga  anak  itu  akhirnya  memanggil  sang  pustawakan
               dan menunjukkan daftar catatan buku pelajaran. Kebetulan
               mereka telah diberi catatan di dalam undangan untuk

               mengikuti semester ajaran baru. Hampir saja mereka lupa
               soal pelajaran karena terlalu lama berlibur.

                  Leom  berdiri  di  ujung  tangga  dan  tersenyum  setelah
               menyadari  kehadiran  mereka.  Setelah  ke  perpustakaan,
               Leom membawa mereka ke toko makanan tradisional. Lalu
               dari toko makanan mereka beralih ke toko senjata.

                  “… Kalau di sini tempat kesukaan Lexan. Apa kita perlu
               membeli sesuatu untuknya, Nal?” tanya Ayu.


                  Nala merasa kalau mereka tak perlu membeli senjata
               apa pun karena mereka bukan penyihir senjata. Tetapi Ayu
               menyarankannya untuk membeli hadiah kecil kepada Lexan
               yang merupakan seorang penyihir senjata. Hadiah sebagai
               tanda  terima  kasih  karena  Lexan  juga  telah  memberikan
               Nala kalung kecil yang ditempanya sendiri saat mereka
               berpisah sebelum liburan. Saran Ayu terdengar masuk akal
               bagi Nala.


                  Nala berkeliling, mencari sesuatu yang dirasanya masuk
               akal untuk diberikan. Bukan sesuatu yang besar. Sederhana
               saja tetapi berkesan. Matanya menelisik di antara benda-
               benda yang bergelantung sampai ke langit-langit. Sementara
               salah  satu  pelayan  toko  adalah  pria  yang  memakai  zirah
               dengan topi kerucut perak.




                                                                      15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26