Page 117 - 2B
P. 117

2B


            banyak  siswa  yang  sangat  gembira.  Sumringah  sekali  senyumya,
            seperti  mendapatkan  segunung  emas  tiba-tiba.  Mereka  naik  motor
            sambil bernyanyi, berteriak girang dan mencorat-coret seragam.
                    Aku  memperhatikannya  dengan  hati  tak  nyaman.  Aku
            berpikir, mencoba menelusuri relung hatiku. Sebenarnya motivasi Bu
            Rina cukup untuk membuatku bahagia saat ini, hingga aku pun tak

            mengerti mengapa mereka yang melakukan konvoi itu begitu girang,
            gembira sekali. Kulihat rasa teramat puas di hati mereka.
                    Pikiranku tiba-tiba kembali berkecamuk. Tepatnya, mungkin
            menjadi bertanya-tanya  melihat fenomena yang ada. Apakah begitu
            membahagiakan sekali lulus ujian nasional itu?
                    “Kamu  benar  Bit,  kita  sebenarnya  hanya  tersandung.
            Melewati ujian nasional seperti berhasil melewati batu kecil. Gagal di

            dalamnya  pun  harusnya  kita  tak  perlu  terpuruk,  seakan  dihantam
            badai besar. Hanya tersandung bukan?”
                    Tiba-tiba ku teringat akan Bara pagi tadi. Usai intensif, kami
            terpaku  pada  teman-teman  kami  yang  lulus.  Mereka  sibuk  sekali
            mengisi formulir SNMPTN. Aku sempat iri, kuakui itu. Melihat Arra,
            Eni,  Mery,  Zein  dan  yang  lainnya.  Mereka  berdiskusi,  menentukan

            pilihan  jurusan  yang  tepat.  Mungkin  Bara  pun  juga  ikut  iri.  Tapi,
            bukankah  kami  hanya  perlu  bersabar  sebentar?  Kami  hanya
            ketinggalan selangkah dari mereka.
                    “Baiklah,  tidak  usah  terlalu  dipikir.  Aku  pun  tidak  sampai
            membuat  mereka  mati.  Hanya  tersandung,”  Bara  menguatkan
            dirinya sendiri kala itu.
                    Kurasa  Bara  berjuang  keras  mengontrol  hati,  mencoba

            menepis  beban  bersalah  yang  teramat  besar.  Dia  ingin  sekali

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122