Page 19 - 2B
P. 19

2B


                                     CHAPTER 2


                  Aku  menuruni  belasan  anak  tangga.  Berkali-kali  kuhentikan

            langkahku dan kuhembuskan nafas berat. Kupegang tepian tangga,
            seolah  kubutuh  topangan.  Kupandang  ke  atas,  tanpa  maksud
            memandang benda di atas itu. Hanya, bagiku lebih mudah berposisi
            seperti itu untuk menghayati hasil keras hatiku pada try out kemarin.
                   Kenyataan  seolah  mengancam,  mempertanyakan  lagi

            kekerasan  hatiku,  idealisme  yang  kupertahankan.  Tadi  pagi
            kurasakan itu, ketika kutatap deretan kertas di dinding ruang guru.
            Angka 25, hasil try out fisikaku bilang, “Idelismemu bull shit!”
                  Ya,  mencuat  saja  kata-kata  itu  ketika  kulihat  teman-teman
            yang lain memperoleh nilai 75 termasuk... Bara.
                   “Ayo, aku temani mengambil soal.”
                  Setengah  kaget,  aku  menoleh  ke  sisi  kanan.  Bara  yang

            katakan  itu.  Sadar  aku  malah  terpaku,  dia  yang  dua  anak  tangga
            lebih  jauh  dariku  berhenti  dan  berbalik.  Wajahnya  mengisyaratkan
            tanya: mengapa aku berhenti?
                  Kenapa  kau  selalu  mudah  melupakan  pertengkaran  kita,
            Bara?  Batinku  dalam  terpaku.  Semoga  isyarat  pandangku  tak
            menyatakan itu. Pikiranku itu lalu kubuyarkan, kuturuni anak tangga,

            kucoba  hindari  pandangan  Bara.  Bukan.  Sebenarnya  aku
            menghindari  ejekannya,  ekspresi  kemenangannya.  Aku  melewati
            posisinya. Beberapa langkah dia ikuti aku dari belakang.
                  “Aku sudah lihat nilai fisikamu, Bit.”
                  Deg! Sejurus kemudian aku serba salah.


                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24