Page 41 - 2B
P. 41

2B


                    Seketika  aku  tersentak.  Eni  yang  baru  memasuki  gerbang
            sekolah segera saja menarikku. Aku memandang Eni sebentar dan
            kemudian  kuikuti  kakinya  melangkah.  Kuikuti  Eni  sampai  pada
            depan ruang  ujianku. Tiba-tiba saja  bulu kudukku berdiri. Ruangan
            itu, akan menjadi ruang pertempuranku.
                    Bagaimana ini? Tiba-tiba hatiku menciut. Sebentar lagi mata

            pelajaran  bahasa  Indonesia.  Aku  tak  tahu  mengapa  ketakutan  itu
            datang  sekarang.  Dari  sekian  mata  pelajaran,  bahasa  Indonesia
            adalah mata pelajaran di mana usahaku tak sekeras mata pelajaran
            yang  lainnya.  Bukankah  sering  kudengar  banyak  siswa  yang
            terkecoh pada soal-soalnya? Bukankah juga sering kudengar bahwa
            jangan  sama  sekali  meremehkannya?  Ah,  mau  apa  memang  aku
            sekarang?  Kalau  persiapanku  sudah  sebatas  kemarin,  kini

            kesempatan usahaku hanya saat pertempuran menghadapinya.
                    Kembali  kuedarkan  pandanganku  pada  pintu  ruangan  itu.
            Kembali  lagi  hatiku  berdegup  kencang.  Pertempuran  benar-benar
            akan dimulai.
                    “Semoga  strategi  kita  berhasil,”  seseorang  berseru,
            membuat kupingku melebar dan mataku reflek memperhatikannya.

                    “Aduh semoga pengawasnya baik.”
                    Strategi itu? Mungkin yang dibicarakannya adalah hasil dari
            perputaran  otak  Bara,  Eni  dan  yang  lainnya.  Strategi  itu  adalah
            strategi  yang  dikatakan  Bara.  Strategi  yang  Bara  ingin  aku  ikut  di
            dalamnya.  Haruskah  aku  ikut?  Dengan  persiapan  minim  dan  aku
            ragu dengan kematangannya, mungkin strategi itu bisa membantuku
            untuk  lulus.  Ah,  tapi  tidak.  Akan  kukatakan  berkali-kali  pada  diriku

            bahwa aku tak akan menyentuh strategi mereka barang sedikitpun.

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46