Page 42 - 2B
P. 42

2B


                    Bel tiba-tiba berbunyi mengiringi langkah-langkah kaki yang
            terdengar  keras.  Aku  sangat  mengenali  suara  sepatu  fantofle  ini.
            Siapa lagi pemilik sepatu ini kalau bukan para pengawas-pengawas
            itu.  Agak  seram  memang  melihat  gerombolan  mereka  mendatangi
            satu persatu kelas. Aku dan teman-temanku lantas panik. Salah satu
            dari temanku memimpin kami untuk berdoa. Aku tidak tahu apa yang

            mereka  minta.  Mungkinkah  agar  pengawas  ujian  nasional  kali  ini
            tidak kejam? Atau  berdoa  agar Tuhan melancarkan sistem strategi
            yang  telah  mereka  buat.  Aku  turut  berdoa  dengan  doaku  sendiri,
            berharap  agar  Tuhan  mengingatkanku  pada  semua  yang  telah
            kupelajari selama tiga tahun ini.
                    Tak lama berselang untuk kemudian memandang pintu kelas
            sudah  terbuka  lebar.  Ada  dua  pengawas  pada  tiap  kelas.  Mereka

            berdiri di samping pintu dan siap menyambut kami. Aku hanya dapat
            menghela  nafas  berkali-kali  dan  kemudian  masuk  kelas  dengan
            tenang.
                    Aku duduk di bangkuku dengan jantung berdetak kencang.
            Kuedarkan pandangan ke segala penjuru ruang. Sangat kurasakan
            nadiku berdenyut cepat. Kuperhatikan jam yang masih menunjukkan

            pukul 07.45 itu. Waktu berlalu dengan cepat.
                    Detik  berputar,  mengantarkan  pengawas  itu  untuk  keliling
            membagikan  lembar  jawaban.  Aku  menerimanya  dengan  hati  siap
            perang. Kutuliskan nama, nomor ujian, mata pelajaran, tanggal dan
            tanda  tangan.  Kulingkari  setiap  bundaran  pada  LJK  itu  dengan
            perlahan. Selesainya, aku diam kembali menenangkan diri, bersiap
            menghadapi soal ujian. Kulihat teman-temanku yang masih mengisi

            data diri pada lembar jawaban. Serius sekali mimik mereka saat itu.

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47