Page 50 - 2B
P. 50

2B


                                     CHAPTER  5


                    Butuh lebih dari lima menit untukku menenangkan diri. Aku
            tak ingin kejadian barusan membuyarkan apa yang sudah kupelajari.
            Kubasuh  muka,  sengaja  aku  tak  mengelap  wajahku  agar  airnya

            menutupi rona merah dan bengkak mataku.
                    Aku  terperanjat  saat  hampir  kutabrak  Bara.  Sadar  mataku
            dan  matanya  bertemu,  aku  segera  berpaling  menyembunyikan
            muka.
                    “Bita,  kau  kenapa?”  Kenapa  harus  timbul  rasa  cemas  dari
            dia?
                    “Kenapa?  Kenapa  kau  tanya  „kenapa‟?  Aku  baik-baik  saja,

            Bara.” Apa warna air mata berbeda dengan warna air yang kupakai
            membasuh  muka?  “Ayo,  Bara.  Sebentar  lagi  pengawas  masuk
            ruangan.”  Aku  mendahului  tanpa  mendengar  langkah  Bara
            selanjutnya. Apa dia terpaku atau langkahnya terlalu pelan untuk tak
            menimbulkan suara? Aku segera pergi, sebelum dia mengetahui apa
            yang barusan terjadi. Atau, sepertinya dia takkan peduli?

                    Pengawas    menginstruksikan   untuk    mengumpulkan
            handphone  ke  meja  depan,  juga  tas.  Ya,  memang  ada  yang
            mengumpulkan  handphone,  tapi  seperti  yang  kusaksikan  tadi  pagi,
            mereka adalah kaum pembawa kertas contekan.
                    Kubuka soal, seperti jam pertama, kukerjakan dengan tidak
            melihat bagaimana soal-soal keseluruhan. Aku tak ingin menemukan
            soal  yang  akan  membuatku  panik  sejak  awal.  Bersyukur,  pada

            lembar pertama soal, aku merasa berada di titik aman. Kujawab per

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55