Page 53 - 2B
P. 53

2B


            pidato  Bahasa  Inggris  sepertiku.  Mungkin  aku  hanya  perlu
            mempelajari bagian-bagian yang sering kulupakan, sisa waktu dapat
            kugunakan untuk persiapan ujian matematika lusa.
                    Baru  aku  akan  mereguk  es  tehku,  Bara  datang  sebagai
            penyembur panas yang menghilangkan kesegarannya.
                    “Ternyata kau di sini.”

                    Apa  dia  mencariku?  Aku  mereguk  es  tehku,  ternyata
            rasanya masih menyegarkan. Kukulum sebentar sebelum kutelan.
                    “Kau kenapa?”
                    “Apa  yang  kenapa?  Kau  yang  kenapa!  Aku  menyesal
            termakan idealisme masa lalumu, Bara!”
                    “Aku tahu kau menangis di toilet tadi.”
                    Mungkin merah bola mataku yang mengatakan.

                    Zein  datang.  Tapi  Bara  memberi  respon  yang  tak
            seharusnya  pada  orang  penting  dalam  strateginya.  Dia  membuang
            muka,  merenggut-renggut  rambutnya  seperti  seseorang  yang  telah
            kehilangan  harta  benda.    Dia  lalu  pergi,  Zein  menatapnya  dengan
            tajam, sekilas senyum sinis muncul tipis. Bara berlalu.
                    “Zein, ada apa dengan Bara?”

                    “Hemh,”  senyum  Zein  semakin  misterius,  “Aku  heran,  apa
            semua  orang  benar-benar  bodoh,  menggantungkan  segalanya
            padanya?  Aku  pikir  aku  satu-satunya  orang  yang  memiliki  inisiatif.
            Rupanya sudah terbukti siapa yang lebih pantas jadi Ketua OSIS.”
                    “Apa  yang  kau  maksudkan,  Zein?”  Zein,  aku  paham
            ambisinya untuk menjadi Ketua OSIS, tapi semua itu tenggelam oleh
            pilihan mayoritas publik sekolah pada Bara.




                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58