Page 58 - 2B
P. 58

2B


            menyodorkan  lembar  soalnya  padaku.  Kujawab  bohong,  “Aku  tak
            mengerti  soal  itu.”  Kulirik,  lalu  dibukanya  secarik  kertas  di  bawah
            laci.
                    Lembar Jawaban Komputer (LJK) katanya tidak boleh kotor
            sedikitpun  karena  itu  akan  mempengaruhi  deteksi  scanner.  Jika
            serpihan karbon dari pilihan jawaban yang satu tersesat pada pilihan

            jawaban  lainnya,  berarti  soal  terjawab  salah.  Jadilah  lembar  soal
            kutiup-tiup  usai  menghitamkan  lingkaran.  Aku  memekik  saat
            kutemukan basah pada lembar jawaban.
                    “Kenapa?  Basah,  ya?”  rupanya  pengawas  di  sampingku
            memperhatikan,  “Jangan  terlalu  kencang  meniupnya.  Jangan
            digosok, biarkan saja mengering.”
                    “Bu, saya boleh minta lembar jawaban lagi?”

                    “Tak  usahlah.  Itu  hanya  percikan  kecil,  tak  masalah.”
            Pengawas itu cuek dengan silang lengan di bawah dadanya.
                    Tak  ada  usaha  lainnya  yang  kulakukan,  sampai  jam  ujian
            berakhir.  Kegelisahan  mengantarkanku ke  ruang  pengawas,  bukan
            untuk mendatangi pengawas, tetapi seorang guru dengan tumpukan
            lembar jawaban di depannya.

                    “Pak,  apa  saya  masih  bisa  memperbaiki  lembar  jawaban
            saya?  Punya  saya  basah,  Pak.”  Aku  memasuki  ruangan  itu  dan
            langsung  mengatakannya.  Tak  ada  lagi  pengawas  yang  terlihat  di
            sekolah.
                    “Cari  tu,  di  situ.”  Pak  Irham,  pria  berjanggut  panjang  dan
            selalu mengenakan peci sibuk dengan lembar jawaban di depannya.
            Dia  menghapus  beberapa  pilihan  jawaban  lalu  memainkan  pensil

            2B-nya, menghitamkan.

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63