Page 87 - 2B
P. 87

2B


                    “Kakak   kenapa?”   tanyanya   lagi   sambil   perlahan
            menghampiriku  dan  duduk  di  sampingku,  “Kakak?”  tanyanya
            kemudian.  Kini  wajah  takutnya  terlihat,  “Apa  Kakak  dapat  berita
            Kakak tidak lulus?” tanyanya lagi.
                    “Apa kakak tidak lulus?”
                    Kini kulihat keterkejutan di wajahnya.

                    “Jadi kakak benar-benar tidak lulus?” tanyanya tak percaya.
                    Aku  menatapnya  bingung.  Kenapa  kemudian  dia  balik
            bertanya kepadaku.
                    “Itu telepon dari sekolah, kan?” tanyaku untuk meyakinkan.
                    Elsa mengernyitkan wajah heran sampai akhirnya lebih dulu
            memahami kedaaan.
                    “Kak, itu telepon dari kak Eni. Bukan dari sekolah.”

                    Langsung  saja  mataku  berbinar.  Air  mata  yang  tadi  mau
            jatuh  kini  langsung  kutahan.  Jadi?  Telepon  itu  bukan  telepon  dari
            sekolah.  Rasa  lega  segera  menyergap.  Dalam  hati  aku  berucap
            syukur.
                    “Dari Eni? Kenapa tidak bilang dari tadi?” kataku sebal dan
            hampir  kujitak  kepalanya  jika  saja  dia  tidak  berdiri  menghindari

            tanganku.
                    “Kakak nggak nanya.”
                    Aku  kemudian  berdiri  dan  berhasil  menjitak  kepalanya.
            Langsung  saja  aku  berlari  ke  ruang  tengah  meninggalkan  adikku
            yang mengaduh dan mencibir ke arahku.

                                          ***



                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92