Page 60 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 60
wahyu atau inspirasi. Seperti agama. Pada mulanya adalah
misteri, gaib. Selanjutnya, adalah rasionalisasi, pelembagaan.
Waduh. Kenapa saya selalu menganalisa. Mengaitkan
segala yang saya alami dengan berbagai asumsi dan teori?
Rupanya saya harus lebih banyak jalan-jalan. Nggak mengu-
rung diri di rumah, membuat yang aktif hanya pikiran. Tapi,
kemana? Loh, malah mikir tujuan. Mungkin lebih baik saya
mengikuti saja mimpi saya. Tidak perduli apakah ia disebut
feeling, wangsit, bunga tidur, atau apa pun. Saya harus men-
cari di mana bisa ditemukan banyak virus korona. Tentu saja
rumah sakit yang harus saya tuju. Terutama yang dikenal
banyak orang sebagai penampungan korban virus tersebut.
Siapa tahu, saya bisa menangkap satu atau dua ekor, untuk
dikembang-biakkan.
Rumah sakit itu, konon tergolong rumah sakit kelas
dua. Karena halamannya yang luas, mencapai sekitar seri-
bu meter persegi, dengan bentuk persegi panjang, jaraknya
dari gerbang cukup jauh. Dari posisi itulah saya melihat
sebuah bangunan dengan arsitektur yang tampaknya masih
warisan kolonial Belanda. Lokasinya memang terletak di
sebuah kawasan yang konon pada zaman penjajahan dahulu
merupakan kawasan elite, pemukiman orang-orang Belanda
di Yogyakarta. Sebagai rumah sakit yang tergolong kelas dua,
rumah sakit itu hanya berlantai satu dengan cat berwarna
putih untuk temboknya, sedangkan kayu jendela-jendelanya
berwarna hijau khas Yogyakarta. Sebenarnya, saya sudah
sering melintasinya dan memandangnya sambil lalu. Karena
itu, saya cukup akrab dengan pemandangan di atas. Namun,
42

