Page 56 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 56
46
Banyak yang mengatakan bahwa aku mengalami
perubahan. “Makin putih ya sekarang,” kata salah satu tetanggaku
di rumah. Karena perubahan yang kualami, aku dipanggil dengan
sebutan ‘Cantik’. Sampai sejarang aku tidak tahu dari mana asal
panggilan itu. Entah aku memang cantik atau karena kodrat wanita
memang cantik…hehehe.
Rutinitas kembali dilakukan setelah libur panjang di rumah.
Perjuangan dan semangat baru kembali hadir untuk sebuah hasil.
Setiap proses dinikmati sampai sampai tak tahu bagaimana
sakitnya berjuang ketika sudah berada di garis finish. Tentunya
selalu bersyukur dan bekerja keras serta berdoa dengan penuh
harapan agar perjuangan itu membawakan hasil.
“Si Cantik,” sapa si Dila.
“Hai Dila” kujawab sapaan Dila dengan senyum di pipiku.
Hampir satu kelas teman-temanku memangilku dengan
sebutan “Cantik”. Padahal, penampilanku sederhana hanya
senyum yang terpancar dari pipiku. Ketika aku sampai di kos, aku
menelepon ibuku dan bercerita. Pada akhir cerita aku
menanyakan kepada ibu apakah aku cantik,
“Bu, banyak kawanku mengatakan aku cantik. Apa iya Bu?”
tanyaku.
“Hahaha…. Bebek ya mandi sendiri Kak…Kak!” jawab
ibuku sambil tertawa lepas.
Tersipu malu aku mendengarkan kalimat itu dari ibuku.
Tapi, melihat ibu tertawa cukup membuat hati ini bergembira.
Wajar saja, namanya juga wanita. Setiap berkumpul atau
pergi dengan teman, pasti tidak ketinggalan untuk berfoto ria. Hari
itu, aku dan sahabatku pergi ke suatu tempat yang belum pernah
Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah” 46

