Page 51 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 51

41





                      Keesokan  harinya,  aku  diajak  oleh  temanku  Jenni  untuk
               keliling meminta  uang  jula-jula  yang  selalu  diminta  ketika  gajian,

               tepatnya dua bulan sekali.
                      “Ra,  ke  rumah  ya,  antarkan  Jenni  mintak  jula-jula,”  kata

               Kak Srik.
                      “Iya Kak, nanti ke situ siap asar,” jawabku.

                      Sesampainya  di  rumah  Kak  Srik,  aku  ditanya  Kak  Sri,
               “Udah makan Ra?”
                      “Udah kak,” jawabku.

                      “Kalau  belum  makan,  makan  dulu.  Kakak  masak  tempe

               itu,” kata Kak Sri. Seketika aku tersenyum “Hehehe…udah makan
               aku  Kak,”  jawabku.  Karena  ibuku  selalu  membeli  tempe,  maka
               mereka semua pada tau kalau tempe menjadi kesukaanku.

                      Tak lama kemudian, aku dan Jenni pergi keliling kampung.
               Diperjalanan  kami  bercerita,  menyapa  setiap  orang  dengan

               senyuman  bahkan  dengan  klekson  sepeda  motor  yang  kami
               bawa.  Satu  jam  lebih  kami  mengelilingi  kampung  dan  setelah

               selesai  aku  langsung  pulang  menuju  rumah.  Kubuka  kembali
               tudung saji yang masih tertutup. “Masak apa hari ini, Bu?” tanyaku

               pada ibu.
                      Masakan  yang  penuh  dengan  rasa  yang  memikat  hati

               membuatku  merindukan  masakan  ibuku,  khususnya  sambal
               tempe  yang  menjadi  makanan  favoritku.  Ketika  aku  jauh  dari

               rumah, hal yang selalu aku inginkan adalah kiriman sambal tempe
               yang ditunggu datang. Orang warung sudah tahu jika ibu membeli

               tempe sampai empat buah berarti mau dimasak dibawa ke Medan
               sebagai bekal lauk selama beberapa hari di Medan.

                      “Apa oleh-oleh dari kampung?” tanya Wak Temi.

               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                41
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56