Page 68 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 68

58





               melanjutkan  pendidikanku,”  isi  pesan  singkat  yang  kukirimkan
               untuk  Aris.  Setibanya  di  bandara,  15  menit  sebelum

               keberangkatan, kucium  ibuku, kupeluk ia erat-erat. “Ara pergi ya
               Bu, doain Ara” kataku sambil menangis. Akhirnya aku pun pergi.

                      Satu tahun berada di Jakarta, aku pulang ke rumah. Kulihat
               rumah  masih  seperti  biasa,  ada  ibu  yang  selalu  membuatku

               kangen.  Kupandangi  rumah  Aris  lewat  jendela  rumahku.  Sepi
               kulihat. Biasanya selalu ada Aris  yang datang ke rumah, namun
               kali ini tidak ada seorang pun yang datang.

                      Empat tahun tak pernah bertemu bahkan komunikasi lewat

               media sosial tak pernah kami lakukan. Aku hanya mendoakan Aris
               di sana. Hari ini adalah wisudahku, hanya ada  ibu di sampingku
               yang  menemaniku.  Akhirnya,  setelah  urusan  semua  di  Jakarta

               selesai, aku pun pulang dan mengabdi di desa tempat tinggalku.
               Aku  mengajar  di  salah  satu  sekolah  negeri.  Hari-hari  kujalani

               dengan bahagia/ Ada anak muridku yang selalu menjadi obat kala
               gunda datang.

                      Sore harinya ketika aku sampai di rumah. Ada seseorang
               mengenakan  baju  angkatan  duduk  di  kursi  rumahku.  Aku  pun

               bingung dan bertanya-tanya dalam hati, “Siapa orang itu ya? Gak
               biasanya ada yang datang”.

                      “Assalamualaikum, Bu” salamku sebelum masuk ke rumah.
               Sangat  tak  kusangka,  dia  adalah  Aris,  sahabatku  yang  dulu  kini

               telah  berhasil  menjadi  angkatan.  Saat  itu,  aku  pun  menangis,
               “Kukira kamu sudah lupa denganku” kataku pada Aris. “Apa kamu

               lupa  Ra,  kita  pernah  berjanji,  suatu  hari  nanti  kita  akan  pasti
               bertemu lagi, dan sekarang adalah harapan pada hari itu. Kini aku

               datang  menemuimu  seperti  yang  kita  janjikan  dulu”  kata  Aris

               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                58
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73