Page 66 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 66

56





                      “Jadi,  selanjutnya  kamu  mau  kemana  Ra?”  tanya  ibuku
               padaku.

                      “Ara kuliah ya Bu, biar nambah ilmu, nambah pengalaman,
               dan meraih cita-cita Ara,” jawabku pada ibu.

                      Keesokan  harinya,  Aris  datang  ke  rumahku,  dia  meminta
               maaf  dan  meminta  izin  bahwa  dia  akan  pergi  ke  luar  kota

               melanjutkan  pendidikan.  Aris  mengambil  angkatan.  Ya,  seperti
               yang dia cita-citakan sejak kecil.
                      “Ara…Ra…Ra!”  ada  yang  memanggilku.  Saat  itu,  masih

               pukul 05:30, orang-orang baru selesail melaksanakan salat subuh.

               Aku  kaget,  tumben  jam  segini  ada  yang  memanggilku.  Aku  pun
               bergegas keluar dan membuka pintu. Dengan terkejut, aku melihat
               Aris telah mengenakan pakaian rapi tak seperti biasanya.

                      “Loh  Ris,  mimpi  apa  kamu  tadi  malam,  pagi  begini  udah
               dandan  rapi?”  kataku  pada  Aris.  Aris  pun  menjawab,  “Ra.  aku

               kesini untuk izin dan meminta  doa. Hari ini aku akan keluar kota
               untuk melanjutkan pendidikanku”. Seketika aku terdiam. Perlahan

               air mataku mulai berkaca-kaca.
                      “Kamu  kemarin  mengatakan  bahwa  kita  akan  satu

               universitas.  Kenapa  tiba-tiba  kamu  pergi  dan  tak  bersama  lagi
               denganku?” tanyaku pada Aris.

                      “Semua  ini  sudah  menjadi  keputusanku  dan  orang  tuaku,
               Ra. Aku masih ingat, waktu kita kecil dulu aku selalu mengatakan

               padamu  bahwa  aku  ingin  menjadi  seorang  angkatan  dan  kamu
               ingin menjadi seorang guru, dan ini saatnya kita harus mengejar

               mimpi itu,” kata Aris padaku.
                      Setelah  cukup  lama,  akhirnya  aku  merelakan  Aris  untuk

               pergi keluar kota. Aku membayangkan tak bisa lagi melihat sikap

               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                56
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71