Page 76 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 76

sama     denganku,      sama-sama      beranggapan       bahwa

           perbedaan perempuan dan laki-laki hanya pada hal-hal yang

           tidak bisa dipertukarkan.
                 Yah, meskipun mereka juga mensyaratkan, asal jangan

           mengenakan  pakaian  yang  menarik  mata  untuk  melotot,
           mereka  siap  tak  memandang  perempuan  dengan

           pandangan miring.
                 Syarat yang aneh, tapi aku kira kau sepakat. Kau tak

           pernah  mengenakan  pakaian  ganjil  atau  aksesoris  yang

           mencolok.  Kau  selalu  tampil  sebagai  perempuan  biasa,
           meskipun tak menampilkan kesan sederhana.

                 Cepatlah  datang,  aku  tak  sabar  ingin  segera
           menceritakan hidupku sejak tiga bulan lalu, atau mengenang

           segala  hal  yang  sempat  kita  lakukan  sebelum  perpisahan

           dan  saat  jalan-jalan  di  emperan  toko  saat  hujan  tiba-tiba
           turun, sampai saat kita sama-sama mencari ketam di sungai,

           dengan anggapan bahwa ketam itu sama lezatnya dengan
           kepiting laut, lantas seluruh badan kita gatal-gatal.

                 Dan aku kecewa, kau hanya mengirim selembar surat

           yang  mewakili  kedatanganmu.  Pikiran  negatifku  seperti
           menyimpulkan bahwa ini dendam masa lalu atas perlakuan

           laki-laki  terhadap  prempuan  saat  pernikahan.  Waktu  itu
           pihak  laki-laki  merasa  tak  berdosa  hanya  mengirimkan



           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            76
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81