Page 78 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 78

Kau  tak  datang,  maka  sangat  pantas  jika  aku

           menggagalkan pertemuan ini, ini acara khusus buatmu. Tapi

           takapa,  aku  kira  nanti  akanada  waktu  buat  kita  berdua
           leluasa menumpahkan sumpah serapah atau apa saja yang

           menjadi sumbat hati.
                 Tapi  biarlah,  sebagian  kawanku  sudah  bersedia

           memenuhi  undanganku,  tak  bijak  rasanya  jika  aku
           menggagalkan  begitu  saja  undanganku  hanya  karena

           ketakhadiranmu. Toh ini juga bisa menjadi acaraku yang lain,

           ajang  buat  saling  mengenal  buat  mereka  yang  belum
           mengenal,  ajang  buat  menutupi  kekecewaanku  atas

           ketakhadiranmu. Biarlah…
                 Angin  musim  kemarau  menerpa  sebagian  wajahku,

           menawarkan sejuk pada tengah hari ini, sembari membawa

           wajahmu pada ekor matanya. Semua hal tentangmu lantas
           terhampar serupa gula-gula di pasar malam, suatu hal yang

           tak bisa aku temui setiap hari. Tentu aku langsung meraihmu
           sebelum kau dihempasnya.

                 Tentang  keyakinanmu,  bahwa  perempuan  harus

           disejajarkan dalam hal apapun, bukan bermaksud serakah,
           sebab  kau  meyakini  bahwa  perbedaan  perempuan  hanya

           pada soal reproduksi—ya, hal yang tak bisa dipertukarkan,
           selebihnya sama, apalagi tentang harkat kemanusiaan.



           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            78
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83