Page 89 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 89
“Bukan! Bapak ini siapa? setan? Atau malaikat?
Apakah ini kedatangan kiamat?”
“Aku adalah warisan masalalu, entah siapa yang
mewariskan. Aku telah ada sejak dahulu kala, jauh sejak
manusia lahir dan mulai mengembara daratan dan lautan.
Aku telah berdiam menyaksikan perjalanan manusia, dan
aku menangis. Mungkin suatu hari nanti aku akan mati
setelah tangisku berhenti; atau mungkin saja tangisku tak
akan pernah berhenti sama sekali. Sungguh aku tak tahu.”
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
89

