Page 85 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 85

“Angkringan”


                                 Oleh: Agus WePe
































           Tanpa ada orang yang sudi memperhatikannya, orangtua itu
           duduk berdiam begitu saja di sudut bangku angkringan. Jahe
           panas  yang  ia  pesan  telah  mendingin  dan  masih  saja
           menutupi  permukaan  gelas.  Pak  Kamso,  si  pemilik
           angkringan,  mungkin  tengah  membayangkan  istrinya  di
           rumah  ketika  menuang  jahe  panas  itu,  hingga  luberlah  isi
           gelas  yang  akan  ia  hidangkan.  Orangtua  itu  sendiri
           sepertinya  hanya  bergairah  untuk  memandangi  minuman
           pesanannya itu, hingga ia terlihat kenyang meskipun dengan
           pandangan mata saja. Waktu kini bertabuh sepuluh malam,



           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            85
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90