Page 96 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 96

85



             Seperti terlihat sore ini, dia sedang mengelus bulu-buiu
        ayam jago  yang  dipegangnya.  Seeker  ayam  petarung,
        berpostur tinggi besar, sebesar ban sepeda motor, dengan
        taji panjang yang runcing. Ayam yang baru saja ia beli dari
        pemiliknya seharga satu juta rupiah. Harga yang cukup ma-
        hal untuk seeker ayam. Namun, Takim yakin ayam ini akan
        member! keuntungan yang besar bag! dirlnya dari taruhan

        nanti.
             Ayam itu  sudah ia  incar sejak lama. Katanya, sejak
        pertama kali dia melihatnya, dia sudah jatuh cinta. Dengan
        ayam barunya ini ia yakin akan mengalahkan musuh lama-
        nya, Ernesto. Dendam adalah dendam. Kekalahan yang dia-
        laminya dahulu adalah sebuah pantangan bagi dirinya, apa
        lagi dalam bertaruh, dia dan ayamnya harus selalu menjadi
        pemenang.
             Dia teringat akan ayam Ernesto. Ayam Ernesto me-
        mang tangguh. Dengan cakarnya  yang  tajam, ayam itu
        menghajar lawan-lawannya. Bahkan, banyak ayam jantan
       yang begitu  perkasa, lari terbirit-birit seperti ayam betina
       bila  melihat ketangguhan ayam petarung  Ernesto. Ayam
       perkasa yang terbang berkelebatan untuk menyerang lawan-
       nya, mencari sisa-sisa kelemahan lawannya, dan merobek-
       robek tubuh lawannya sampai ayam lawan-lawannya tak
       sanggup lagI untuk melawannya.
             Ayam itu bukan hanya tangguh. Namun, layaknya se
       perti mewarisi keangkuhan musuh-musuhnya, si ayam akan
       mulai bergaya seakan-akan mengejek musuh-musuh tuan-
       nya. Binatang itu  terbang, berputar-putar, bahkan berani
       menatap orang-orang di sekStarnya. Setelah itu, si ayam
       akan  mendekati tuannya yang selalu  menyambut keme-
       nangannya dengan tawanya yang menjijikkan.
            Takim memasuki halaman rumah musuh besarnya> Er
       nesto. Malam ini dia akan membalaskan dendam lamanya.
       Dendam atas ayam-ayamnya yang mati setelah bertarung
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101