Page 128 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 128

menyulitkaiinx a melarikan diri dariku karena ia harus melewati
           sebuah  gaiig  yang sempit dan  panjang  untuk sampai ke
           kampungnya. I to  meninggalkanku bersama sebuah kantung
           plastik hitam \'ang setengah sengaja dijatuhkan. Bau makani
           segera  menghampiriku. Sepertinya  ia  setengah  sengaja
           menyuruhku melewati gang sempit itu lagi.
                   Aku membetulkan letak kacamataku dengan telunjuk
           mengarah ke atas. Situasi seperti ini perlu  perubahan. Tapi
           bagaimana  aku  mengubah Ito,  aku  sendiri  yang  harus
           memutuskan caranya.

                   Kupungut kantung plastik itu dan segera kususul Ito.
           Tidak peduli betapa sempitnya gang itu. Tidak peduli juga kalau

           ini akan berakhir seperti kemarin dan kemarinnya lagi.






                  "Kau tidak menganggapku bodoh, bukan? Hingga kau
           tidak  menyangka aku akan tahu bahwa kau ada di sini/'
           kukatakan itu pada Ito setibanya aku dibelakangnya.
                   Tangannya  masih  menyentuh  gundukan tanah  di
           deparuiya. Kedua tangannya, dengan jari-jari terbuka seakan
           berharap bisa menggenggam gundukan tanah pekuburan itu.
           Kuistirahatkan kedua kakiku dengan ikut berlutut di samping
           Ito.
                  "Apa ibumu tahu kalau kali ini  kau datang tanpa
           menebarkan  bunga  di  atas  makamnya?" tanyaku  sambil
           menyodorkan kantung plastik berisi bunga makam yang tadi
           kupungut karena terlihat setengah sengaja dijatuhkan.

           Episode 2.... (Rosiana Noor lannah, SM.AN 1 Cjcmbong)       121
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133