Page 49 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 49

Antologi Cerpen Reinaja


              "Kenapa Gi? Bukankah kamu cukup pandai di mapel
       PSIA?"
              "lya, tapi..." aku terdiam sesaat dan buru-buru meralat,
       "hanya suatxi pilihan"
              "Tentu saja  bisa, tapi harus dengan persetujuan orang
       trua" Ibu wall kelas menjelaskan.
              "Oh, begitu ya?"






              "Nah, Ibu kan sudah bilang... kamu pasti bisa masuk
       PSIA" kata Ibu yag masih terbaring di rumah sakit, keadaamiya
       sudah jauh membaik setelah dirawat di rumah sakit selama lebih
       dari dua minggu akibat hepatitis.
              "Bu, Agi pengen..
              "Sudahlah Gi! Kenapa kamu nggak nurut sama Ibu?"
       potong mbak Dewi.
              "Tapi Mbak... Agi nggak minat!" kataku membantah.
              "Miiiat tidak ada, kamu toh masih punya bakat Gi" kata
       Ibu menyempurnakan pernyataan mbak Dewi. Aku hanya
       tertunduk.
              "Baik, akan Agi coba. Tapi jangan pernah salahkan Agi
       kalo hasilnya nggak seperti yang Ibu harapkan"
             "Nah... gitu dong Gi! Eh, ayo bantu Mbak beres-beres!
       Hari ini Ibu pulang" kata mbak Dewi lega.








       42
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54