Page 44 - Lolotabang dan Biuqbiuq
P. 44
Dengan gembira ia segera keluar meninggalkan kamar.
Ia hendak mempersiapkan keberangkatan Lolotabang menuju
telaga sakti yang diceritakannya tadi. Sayup-sayup terdengar
suara riang Tuan Bangsawan memberikan perintah kepada para
dayang dan pengawal untuk bersiap-siap.
Lolotabang tersenyum misterius.
Perjalanan menuju telaga sakti tidak begitu jauh. Telaga
itu terletak di dalam hutan kecil dekat istana Tuan Bangsawan.
Rombongan Lolotabang sampai di telaga dan mencari tempat
untuk beristirahat. Kuda-kuda dibiarkan merumput, keranjang-
keranjang makanan dikeluarkan, tikar-tikar pandan digelar. Tuan
Bangsawan memilih duduk-duduk sambil menikmati makanan
yang disediakan sedangkan Lolotabang mencari bagian telaga
yang agak tertutup dari pandangan. Beberapa orang dayang
menemani Lolotabang berenang di dalam telaga yang jernih.
Wajah Lolotabang yang beberapa hari sebelumnya muram kini
memancarkan keriangan. Dayang-dayangnya merasa senang
menyaksikan keceriaan majikan perempuan mereka.
Lolotabang sangat pandai berenang. Ia memperlihatkan
gerakan yang sangat luwes dan lincah saat bergerak dalam air.
“Aku akan menyelam ke arah sana,” katanya pada salah
seorang dayang.
Ia menunjuk ke permukaan air yang tertutup ujung
dedaunan tanaman yang tumbuh rimbun di tepi telaga.
“Jangan, Tuan Putri, sepertinya di situ sedikit
menyeramkan!” cegah dayangnya.
38