Page 48 - Lolotabang dan Biuqbiuq
P. 48

“Aku akan membantumu  asalkan kau mau menerima

            syarat dariku,” kata Raja Sungai. “Kau harus menikah denganku
            setelah aku mengantarkanmu pulang ke desamu.”

                    Lolotabang  tercengang.  Bibirnya  bergerak-gerak  seperti
            hendak mengemukakan sesuatu, tetapi tak ada sepatah kata pun
            yang  terlontar. Wanita  itu tercenung. Bagaimana  mungkin Raja
            Sungai secepat itu jatuh cinta dan melamarnya? Padahal mereka
            baru pertama kali bertemu.

                    “Aku tahu,  permintaanku ini terdengar aneh dan
            mengejutkanmu,” kata Raja Sungai memecah kebisuan di antara
            mereka. “Akan tetapi, aku tidak sanggup menahan perasaan cinta

            yang merasukiku ketika melihatmu berenang dalam telagaku. Kau
            adalah  wanita  cantik  yang  beberapa  kali  hadir  dalam mimpiku
            selama bertahun-tahun,” lanjut Raja Sungai dengan suara parau.
            Kata-katanya tersendat  karena rasa cinta yang mendalam
            terhadap Lolotabang.

                    Lolotabang terenyuh dengan ucapan Raja Sungai. Ia tidak
            punya pilihan lain. Ia telah ditolong oleh manusia kuda itu, sudah
            seharusnya ia membalas jasanya. Lagipula, Raja Sungai tampaknya
            seorang yang baik. Ia juga berwajah tampan meski bertubuh kuda.
            Akhirnya Lolotabang menyetujui syarat yang diminta Raja Sungai.


                    “Baik,  aku berjanji akan menjadi  istrimu  setelah aku
            kembali dari desaku,” katanya.

                    Mata  Raja  Sungai  berkaca-kaca,  ia  sangat  bahagia.
            Akhirnya penantiannya berakhir, jodoh  yang selama ini hanya





                                         42
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53