Page 22 - Kultur Sekolah
P. 22
Gambar 1 tersebut menjelaskan bahwa pembentukan prilaku siswa sangat
tergantung pada dua faktor, yaitu pertama karkteristik dan lingkungan siswa, baik
lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial (masyarakat). Kedua, adalah kualitas
kehidupan (tradisi) sekolah. Tradisi sekolah terbentuk oleh segala perangkat keras
(hardware) maupun perangkat lunak (software) yang meliputi kebijakan, struktur,
latar fisik, suasana, hubungan formal maupun informal, dan sistem sekolah yang
secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh spirit dan nilai-nilai yang dianut
sekolah.
Dalam konsep psikologi modern, prilaku tidak sekedar dalam bentuk
psikomotor, melainkan juga aspek afektif, dan kognitif. Secara rinci prilaku siswa
mencakup, sikap, minat, persepsi, motivasi, pemikiran, ketrampilan, dan
kepribadiannya. Secara keseluruhan prilaku siswa tersebut disebut dengan prilaku
individu siswa. Secara sistemik, perilaku individu siswa dipengaruhi oleh perilaku
kelompok dan kultur sekolah. Dalam buku Pengembangan Kultur Sekolah (2003: 19)
Kultur sekolah yang baik akan membentuk perilaku kelompok dan individu siswa
yang baik, seperti divisualisasikan melalui Gambar 2 berikut:
KARAKTERISTIK
BAWAAN
BENTUKAN
PRILAKU SISWA
PERILAKU SISTEM
Sikap
Kultur sekolah Minat
(Pengalaman belajar siswa di sekolah Persepsi, motivasi,
atau proses pendidikan secara luas) pemikiran,
keterampilan,
kepribadian
LINGKUNGAN
(Keluarga dan social)
Gambar 2 Tiga Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Siswa
B. Kultur Sekolah yang Kondusif
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa perilaku siswa sangat
dipengaruhi oleh kultur sekolah. Sehingga pembentukan perilaku siswa akan dapat
dilakukan secara maksimal hanya melalui kultur sekolah yang baik atau kondusif.
Kembang Smantu 7 Edi Supriyanto, S. Pd.