Page 35 - 0. Buku Publikasi Ilmiah
P. 35
yang salah satunya adalah penelitian tindakan. Menurut Tuckman
(1988) dalam penelitian ada ciri-ciri khusus, antara lain sistematis,
logis, empiris, reduktif, dan pengulangan. Sistematis berarti
penelitian tidak bisa dilakukan begitu saja secara asal-asalan,
melainkan mengikuti prosedur tertentu. Kegiatan penelitian
merupakan proses terstruktur yang mengikuti aturan atau kaidah
dan dilakukan secara sistematis. Logis berarti penelitian harus
mengikuti suatu sistem yang menggunakan logika berpikir yang
dapat diaplikasikan pada berbagai bidang keilmuan.
Penelitian tindakan atau action research memiliki ruang lingkup
yang lebih dari penelitian tindakan kelas (PTK), karena objek
penelitian tindakan tidak hanya terbatas pada kelas, tetapi bisa di
luar kelas, seperti sekolah (PTS), organisasi, komunitas, dan
masyarakat.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan
oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada
tahun 1946. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya
dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin
Mc Tanggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya. PTK di
Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an. Oleh karenanya,
sampai dewasa ini keberadaannya sebagai salah satu jenis
penelitian masih sering menjadi perdebatan jika dikaitkan dengan
bobot keilmiahannya.
Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh
perhatian yang besar terhadap penelitian tindakan kelas. Menurut
Ebbut dan Hopkin (1993), penelitian tindakan adalah kajian
sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan
oleh sekolempok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
tindakan-tindakan tersebut.
Menurut Stephen Kemmis (1983), PTK adalah suatu bentuk
kegiatan penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang
24 | Publikasi Ilmiah & Penulisan Laporan PTK