Page 37 - 0. Buku Publikasi Ilmiah
P. 37
Penelitian tindakan kelas bersifat practice driven dan action
driven. Hal ini berarti bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan
memperbaiki pengajaran secara praktis dan langsung. Oleh karena
itu, banyak kalangan menamakan penelitian tindakan kelas sebagai
penelitian praktis (practical inquiry). Penelitian tindakan kelas hanya
memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik dan
kontekstual sehingga tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan
sampel karena berbeda dengan penelitian formal. Perlu dipahami
bahwa penelitian tindakan kelas bukan menemukan pengetahuan
baru yang dapat diberlakukan secara meluas (generalizable), tetapi
bersifat menemukan bentuk pengajaran di kelas yang sesuai
dengan yang dihapai guru secara lokal (Sukidin, 2010).
Mc Niff (1992: 1) dalam bukunya yang berjudul “Action
Research: Principles and Practice” memandang penelitian tindakan
kelas sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru
sendiri dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
kurikulum, sekolah, keahlian mengajar, dan sebagainya. Dalam
penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri praktik
pembelajaran yang ia lakukan di kelas. Melalui penelitian tindakan
kelas, guru dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari
aspek interaksinya dalam pembelajaran. Guru dapat melakukan
penelitian secara kolaboratif, dan guru dapat memperbaiki praktik
pembelajaran menjadi lebih efektif. Guru dapat melihat, merasakan,
dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang
dilakukannya memiliki efektivitas yang tinggi. Selain itu guru
dapat merumuskan secara tentatif tindakan tertentu untuk
memperbaiki keadaan tersebut melalui prosedur penelitian
tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas dapat berfungsi sebagai pemicu dan
pemacu kemampuan guru dalam penelitian jabatan sehingga dapat
dikatakan bahwa PTK berpijak pada dua landasan, yaitu
involvement dan improvement. Involvement merupakan keterlibatan
26 | Publikasi Ilmiah & Penulisan Laporan PTK