Page 42 - 2012 STL CTL Berpikir Kritis
P. 42
39
f. Model Kegiatan Belajar-Mengajar (Classroom-Oriented)
Model ini menitikberatkan pada satu KBM. Jika ditinjau dari sisi siswa, model
ini merancang satu periode belajar tertentu. Desai pembelajaran untuk KBM
sebenarnya memadukan seorang pengajar bagaimana mengelola, menciptakan
interaksi belajar mengajar bahkan memotivasi pembelajar dengan tepat.
Kreativitas pengajar, kerjasama pengajar dengan pembelajar dan pihak lain
dapat dikembangkan dalam model KBM ini. Ciri-ciri dari model ini antara lain:
- Relatif lebih banyak komponennya dibanding dengan model materi ajar.
Komponen tersebut diantaranya analisis pembelajar, rumusan tujuan
pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem penyampaian, penilaian proses
belajar dan penilaian pembelajaran;
- Aspek perbaikan juga dicantumkan didalamnya. Selain itu model ini sangat
memperhatikan pembelajar, ditinjau dari proses belajar, tipe belajar atau
kemampuan prasyarat;
- Mengisayaratkan adanya aspek pengelolaan kelas seperti pengelompokan
pembelajar menjadi belajar mandiri, belajar tim dan sebagainya;
- Menyiratkan peran guru atau pengajar dalam menyampaikan materi dan
mengelola kegiatan kelas;
- Model ini dapat diterpakan oleh pengajar sendiri tanpa tim khusus.
Senada dengan pendapat Prawiradilaga, Sagala (2009:179) mengemukakan
terdapat delapan pendekatan atau model dalam pembelajaran. Kedelapan model
itu adalah:
1) Model Interaksi Sosial
Pada model ini proses belajar mengajar diarahkan pada pengembangan
kemampuan dan kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan