Page 111 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 111

keadilan  yang  ditetapkan  sesuai  putusan  Majelis  Hakim.

                  Bentuk hukumnya ialah sebagai berikut:

                        a. Buang Biduak
                        Yang  dimaksud  dengan  Buang  Biduak  ialah  hukuman

                  paling  berat.  Sebuah  biduk  yang  tertambat  di  tepi  sungai,

                  dihanyutkan ke hilir dibawa arus. Entah dimana sampai dan
                  bagaimana  nasibnya  tiada  yang  peduli.  Biduk  hanyut  itulah

                  tamsil  dari  orang  yang  menanggung  hukum  Buang  Biduak.
                  Terbuang dalam arti yang sebenarnya akan dilupakan orang

                  untuk selamanya. Berpisah dengan kampung dan segala isinya.

                  Khusus hukuman ini tidak dibenarkan lagi sebab yang berhak
                  melakukan  hanyalah  Pengadilan  Negeri.  Dan  itu  melanggar

                  HAM

                        b. Buang Tingkarang
                        Tingkarang adalah sisa pecahan periuk belanga. Dia masih

                  tetap  tinggal  ditungku  tapi  tidak  lagi  pernah  dipakai  untuk
                  memasak.  Tingkarang  itu  tak  berguna  sama  sekali.  Itulah

                  tamsil  bagi  seseorang  yang  terkena  hukuman  Buang

                  Tingkarang.  Masih  diperbolehkan  tinggal  dikampung  tapi
                  tidak dianggap anggota masyarakat lagi. Tersisih dan terasing,

                  semua hak dan kewajibannya sebagai warga gugur sudah. Ini

                  hukum sosial.
                        c. Buang Puluih

                        Puluih artinya fulus, sama dengan uang. Orang terbuang

                  menerima hukuman ini boleh menebus kesalahannya dengan
                  mergeluarkan sejumlah uang. Mungkin tidak berbentuk uang

                  tunai, tapi bisa menanggung biaya kenduri dengan memotong

                  kerbau.       Harus        menjamu          orang       sekampung,          sebab
                  perbuatannya  telah  merugikan  masyarakat  dengan  merusak

                  marwah Nagari. Itulah bentuk pernyataan maaf kepada orang

                  banyak.







                       82
                                  Yus Dt. Parpatih
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116