Page 128 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 128
Tanya :Yang jelas berseberangan dengan budaya apa pun
termasuk budaya hewan. Bahwa dimana-mana kumbang
mencari bunga bukan sebaliknya.
Jawab :Adat Minangkabau tidak pernah melegalkan orang
perempuan melamar orang laki-laki. Yang ada ialah keluarga
perempuan mengajukan lamaran kepada keluarga laki-laki
untuk anak gadisnya.
Tanya :Apa bedanya? Bukankah pinangan seperti itu telah
merendahkan martabat wanita?
Jawab :Ooo, tidak! Malah menjunjung harkat wanita ke
tempat terhormat. Mereka diberi hak memilih bukan hanya
terpilih. Justru persamaan hak inilah yang dituntut oleh
Emansipasi.
Tanya :Bagaimana dengan Hukum Syarak?
Jawab :Tidak ada masalah. Bahwa keluarga Khadijah
melamar Muhammad melalui Abdul Muthalib. Disusul oleh
Abu Bakar meminang Rasulullah untuk anaknya Hafsah.
Tanya :Islam mensyari’atkan suami membawa istri tinggal
dirumah orang tuanya. Sebaliknya di tanah beradat ini dia
disuruh tinggal di rumah istri. Adat apa ini?
Jawab :Tiada larangan dalam Islam. Masalah itu
diserahkan kepada persetujuan kedua belah pihak. Hal ini
telah tertuang dalam Adat Nan Diadatkan.
Tanya :Tapi apa alasannya membuat mufakat seperti itu?
Jawab :Begitulah kepekaan Adat melindungi ummatnya.
Apabila dia menjanda kehilangan suami, perempuan dan anak-
anak tidak menjadi beban mantan iparnya.
Tanya :Mereka menjadi tanggungjawab keluarga besar
almarhum, Bukan?
Jawab :Alhamdulillah, kalau begitu. Berarti ada dua
penanggungjawab bagi satu keluarga terlantar.
Menyingkap Wajah 99
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya