Page 135 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 135
BAB IV
HARTA ULAYAT
A. HARTA ULAYAT
Ulayat terambil dari kosa kata Arab yang bermakna
perwalian, perlindungan atau proteksi. Yang dinamakan
dengan Harta Ulayat di sini ialah lahan berupa hutan tanah,
bumi dan air milik bersama di bawah penguasaan Lembaga
Adat Nagari. Merupakan rimba, bukit, lembah, gurun, padang,
rawa, teluk, sungai dan danau. Keberadaan harta ini diakui dan
dilindungi oleh Negara, sesuai dengan UUD 1945 pasal 18 b
Ayat 2. Di Minangkabau masih ditemui walau tidak lagi utuh
sebagai sediakala. Sebagian nilai gunanya sudah diintervensi
oleh UU Pertanahan/Agraria serta Perda Sumbar.
Ada 3 bentuk Harta Ulayat yaitu:
1. Harta Ulayat Rajo
Harta Ulayat Rajo ialah lahan di bawah kepemilikan
kerabat Raja di satu daerah yang masih memakai sistem
kerajaan. Walaupun daerah tersebut mempunyai Lembaga
Adat seperti KAN, tapi kepemilikan lahan ini tetap di bawah
hak keluarga Raja turun-temurun. Tentu saja darah biru
feodalismenya tidak kental lagi akibat kawin silang dengan
persukuan menurut garis Adat.
2. Ulayat Nagari
Adapun Harta Ulayat Nagari ialah: Lahan di bawah
penguasaan Nagari, milik semua persukuan di nagari itu.
Pemanfaatannya oleh dan untuk kepentingan Nagari. Pihak
106
Yus Dt. Parpatih