Page 140 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 140
segala keterbatasannya. Untuk itu kehidupan lahir batinnya
harus diselamatkan. Ditarukokan sawah, di bangunkan Rumah
Gadang, dicarikan jodoh anak-anaknya diberikan bimbingan
moral sesuai adagium Anak Dipangku Kamanakan
Dibimbiang
b. Manakala satu suami wanita Minang menderita sakit
permanen, dicerai atau meninggal dunia, dia beserta anak-
anaknya terlantar tanpa pemimpin. Mereka akan menjadi
beban orang lain, inilah pintu masuk kemudaharatan. Apa
yang harus diperbuat seorang ibu muda dan tanpa
penanggung jawab?. Rasulullah pernah bersabda: “Hampir-
hampirlah kefakiran itu mendatangkan kekafiran”. Harta
Pusaka Tinggi adalah solusinya.
c. Bumi tak pernah mekar untuk ditanami, sedangkan
profesi tani bukanlah satu-satunya sumber hidup. Kehadiran
HPT dengan aturan kepemilikannya mendorong masyarakat
untuk mencari alternatif lain di luar pertanian, tidak harus
bergantung kepada tanah. Sehingga menjadilah anak-anak
Minang sebagai pedagang, penjual jasa, seniman, home
industri dan lain-lain. Kalau pun mereka merantau tidak
berusaha mencari tanah. Angkatan muda Minang berpacu
menciptakan lapangan kerja sendiri tidak pernah merepotkan
Pemerintah.
Itulah 3 manfaat dari aturan adat yang sebagian orang
mengatakan tidak baik dan tidak adil!
6. Pelestarian HPT
Untuk melestarikan keberadaan Harta Pusaka Tinggi, adat
telah membuat ketentuan-ketentuan yang tidak boleh
dilanggar. Bahwa harta tersebut tidak boleh dipindahkan
Menyingkap Wajah 111
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya