Page 139 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 139
berubah menjadi Harta Pusaka bagi keturunan keluarga
tersebut namanya Pusako Randah. Semasih diketahui asal-
usul, Harta Pusaka Rendah boleh dijual dan uangnya dibagi-
bagi atas kesepakatan. Akan tetapi setelah beberapa generasi
ke belakang tak lagi diketahui riwayatnya, berubahlah dia
menjadi Harta Pusaka Tinggi dengan memakai Hukum Adat
Minangkabau.
Mengapa pewaris laki-laki melanggar Hukum Faraidh?
Boleh saja. Sebab haknya belum berpindah kepada anak
semasa hidup. Dia bebas memberikan haknya kepada siapa
saja termasuk saudaranya yang perempuan.
5. Mengapa HPT Hanya Untuk Perempuan
Keberadaan HPT adalah jaminan sosial ekonomi wanita
Minangkabau. Dia diprioritaskan untuk kaum perempuan dan
keluarganya saja, tidak buat kaum laki-laki. Pria adalah
penguasa, pelindung dan pelestari HPT, sedangkan wanita
pemanfaat dan bukan pemilik. Demikian kebijakan yang
digariskan oleh para pemikir Minangkabau tempo dulu.
Sampai sekarang masih relevan dan Insya Allah untuk
selamanya.
Selayang pandang Adat Minang itu tidak adil. Terlalu
memanjakan perempuan dan dzalim kepada laki-laki. Baiklah!
Mari kita berfikir jernih agar tidak gagal paham. Setidaknya
ada 3 manfaat dari aturan adat yang dianggap berat sebelah
itu:
a. Sesungguhnya kaum lelaki dilahirkan sebagai
pemimpin. Sebagaimana bunyi ayat: “Arrijalu Qowwamuna
‘Alannisa “ (bahwa laki-laki itu pemimpin bagi perempuan).
Pemimpin tauladan akan mendahulukan kepentingan orang
yang dipimpin. Kodrat wanita ditakdirkan lemah dengan
110
Yus Dt. Parpatih