Page 282 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 282
Orang Minang memakai penutup kepala namanya
“kupiah”. Menghadiri upacara-upacara atau ke mesjid kurang
etis tanpa kopiah. Mungkin saja orang Minangkabau
mengadopsi kopiah Malabar, namun bentuk dan ukurannya
berbeda. Disana lebih tinggi dan bentuknya agak lancip.
Minang berukuran lebih rendah sekira 7 cm saja, dari bahan
beludru warna hitam. Kopiah Malabar tidak harus beludru dan
biasa berwarna warni atau bermotif ragi lainnya. Kopiah bukan
lagi milik Minangkabau saja tapi sudah menjadi pakaian umum
Bangsa Indonesia
7. Sarawa Batiak
Bagi masyarakat Jawa, batik dipakai oleh laki-laki dan
perempuan. Terutama laki-laki Jogja dan Solo biasa memakai
sarung batik seperti kaum perempuannya, namanya “wiron”.
Bagi laki-laki Minang bukan dipakai buat sarung tapi dibikin
celana. Bahannya sama, penggunaannya beda. Ternyata orang
Betawi juga gemar memakai celana batik. Siapa
mempengaruhi siapa? Entahlah.... yang jelas orang
pembuatnya tidak memakai celana batik.
Mana pakaian asli Minang? Ini dia. Adapun pakaian asli
laki-laki Minang: baju, celana dan destarnya berwarna hitam.
Model bajunya dinamakan “balah sariak”. Yaitu lehernya bulat
tanpa kerah. Sedikit digunting kuncup ke bawah berbentuk
huruf V sehingga dadanya agak tersimbah.
Bentuknya terkurung tidak berkancing.
Samping kiri kanan dibawah ketiak ada sambungan yang
dinamakan Siba. Lengannya longgar serta pendek antara siku
dan pergelangan. Celanannya besar dan lapang, pisaknya turun
batas selutut, namanya “Sarawa Pansi” menyerupai mode
ngetren perempuan muda tempo hari bernana celana Kulot.
Menyingkap Wajah 253
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya