Page 283 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 283

Adapun Celana Pansi yang pisaknya jauh ke bawah dan kakinya

                  sempit, itu adalah celana “Galembong” biasa dipakai anak-anak
                  muda Minang. Destarnya bukan kain batik segi empat, tapi segi

                  tiga  dililitkan  di  kepala  melingkar  padat  dan  ujuangnya

                  mencuat ke atas berbentuk gunung.
                        Baju  wanitanya  juga  berbentuk  Balan  Sariak,  tapi  tidak

                  harus warna hitam. Biasanya bermotif  kembang aneka warna,

                  bergantung  selera  si  pemakai.  Selendangnya  dipasang  di
                  kepala bersilang lewat ubun-ubun, lazim dipakai ibu-ibu dari

                  Payakumbuh  namanya  Tingkuluak  biasanya  warna  putih.
                  Kainnya sarung biasa bebas warna. Dipakai agak sempit dan

                  dalamnya ke bawah sampai tumit. Untuk busana resmi, biasa

                  dari tenun asli Minang bernama Songket, berpasangan dengan
                  selendang  yang  juga  Songket.  Itulah  dia  pakaian  asli  yang

                  jarang diketahui orang.



                        J. AKSARA MINANG




                        K. TAMBO DAN SUKARNO

                        Bangsa Yahudi membanggakan dirinya sebagai manusia di
                  istimewakan Tuhan. Berotak cerdas melebihi bangsa-bangsa

                  lain muka bumi. Itu yang menyebabkan orang Israel terkenal

                  sombong  dan  angkuh  orang  Jerman  mengatakan  mereka
                  keturunan  bangsa  Arya  yang  dipertuan.  Jepang  menyatakan

                  nenek moyang mereka keluar dari berombong matahari, hebat
                  dan  luar  biasa.  Maka  diambillah  gambar  matahari  sebagai

                  bendera  Dai  Nipon.  Banyak  lagi  bangsa-bangsa  lain  sengaja

                  mengagungkan diri sebagai keturunan orang-orang hebat.
                        Agaknya  demikianlah  pula  dengan  orang  Minangkabau.

                  Katanya  cikal-bakal  manusia  Minang  turun  dari  puncak

                  gunung Merapi. Mengapa tidak dari gunung Singgalang? Sebab







                       254
                                  Yus Dt. Parpatih
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288