Page 285 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 285
saudara-saudaranya....Tidak masalah mendapat piala
perunggu yang pasti ikut berlomba dalam perebutan juara.
Bandingkan dengan politik luar negeri Indonesia lepas
tahun 50-an. Waktu itu dunia internasional terbelah menjadi
dua blok Nato dan Seato. Dua negara adikuasa Amerika dan
Rusia berebut pengaruh nempertontonkan senjata nuklir
masing- masing, saling mengancam. Maka Indonesia melihat
peluang cari pengaruh. Lalu dihimpunlah rimah-rimah negara
sisa kedua blok dengan membangun blok ketiga bernama
NEFO.
Itulah hasil Konfrensi Asia Afrika di Bandung pada tahun
1955. Disusul pesta olahraga Ganefo sebagai pembanding
Olympiade dunia. Gebrakan ini berhasil mendongkrak nama
Indonesia didunia internasional melalui nama besar Sukarno
sebagai tokoh inisiator. Namun, belum berumur setahun
jagung, NEFO yang tak punya apa-apa akhirnya rontok
sebelum berkembang. Yang pasti kita pernah menyandang
juara ketiga di bawah Amerika dan Rusia. “Sebentar tapi
berkesan” begitulah catatan sejarah yang tak mungkin
terlupakan.
Sekarang timbul pertanyaan: “Apakah Bung Hatta pernah
menceritakan Tambo Alam Minangkabau kepada Bung
Karno?”. Entahlah...
L. MEDIA LAPAU
Sebagai warisan budaya, Lapau dan Palanta” adalah forum
diskusi dan informasi tidak resmi. Bahwa siapapun berhak
bicara apa saja di forum itu. Sejak dari masalah buru babi,
olahraga dan politik. Boleh saja memperbincangkan masalah
Negara bahkan suasana dunia internasional. Carut-marut
sumpah sarapah yang tidak di senangi, itu pendengaran biasa.
256
Yus Dt. Parpatih