Page 290 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 290

BAB XI

                                           DARI CERITA TAMBO














                        PENDAHULUAN

                        Dari berbagai versi Tambo yang pernah ditulis orang, kami
                  himpun menjadi sebuah paket cerita. Dia merupakan saduran

                  dari cerita panjang episode Tambo Alam Minangkabau. Tanpa
                  mengurangi  isi,  di  sana-sini  di  bumbui  dengan  imajinasi

                  pengarang  guna  melengkapi  sebuah  pemahaman.  Inilah

                  kisahnya.



                        1. BUNDO KANDUANG

                        Bundo        Kanduang          adalah       satu-satunya         penguasa
                  perempuan terpopuler sesudah Adityawarman. Bukan karena

                  prestasi  Kepemimpinannya  tapi  karena  pencitraan  berkat

                  Kaba  Cindua  Mato.  Agaknya  pengarang  cerita  ini  terlalu
                  berlebihan mengagungkan Raja Minangkabau ini seakan-akan

                  dia tercantik: masyhur di zamannya setera dengan Raja-raja

                  Tiongkok.  Padahal  hanya  ada  dua  kategori  saja  yang
                  menjadikan  seorang  raja  dicatat  sejarah.  Pertama  Raja  Adil

                  yang disanjung, kedua Raja Dzalim yang ditakuti.

                        Kalau  dilihat  dari  sosok  kepemimpinan  Pagaruyuang
                  dimana posisi beliau? Apakah raja kaya yang pemurah kepada

                  rakyat,  atau  raja  zalim  yang  bertangan  besi?  Ternyata  tidak

                  keduanya,  Beliau  hanya  ibarat  balon-balonan,  dia  besar  dan
                  tinggi karena dihembus, penghembusnya adalah Kaba Cindua

                  Mato. Mari kita lihat.






                                                         Menyingkap Wajah                      261
                                                         Minangkabau

                                                                      Paparan Adat dan
                                                                      Budaya
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295