Page 284 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 284

gunung  Merapi  lebih  tinggi,  sakti  dan  anger.  Orang  hebat

                  datang dari tempat yang luar biasa. Kalau Tambo menceritakan
                  Maharaja  Diraja  mendarat  di  pantai  Pariaman  dalam

                  pelayarannya  dari  Rumania,  itu  pendaratan  biasa.  Maka

                  dikisahkanlah  perahu  beliau  terdampar  di  puncak  gunung
                  yang  tinggi  dan  menyala.  Sebagaimana  dituturkan  dalam

                  Tambo:



                        Dari mano titiak palito

                        Dari telong nan batali

                        Dari mano tuan, ninak kito

                        Dari puncak gunuang Marapi



                        Kiranya  perlu  dipertimbangkan  kalau  orang  Minang

                  terlalu  berkhayal  dengan  cerita  dongeng  tak  masuk  akal.
                  Mengapa mendaratnya di puncak gunung bukan di pinggir laut.

                  Adalah  sah-sah  saja  kalau  mereka  ingin  mensejajarkan  diri
                  dengan  bangsa  besar  dunia.  Itu  semacam  kompetisi  dalam

                  pembentukan  marwah  beradu  gengsi.  Walau  tidak  sehebat

                  Jepang yang manusia pertamanya muncul dari kawah Matahari
                  cukup  dikatakan  saja  dari  kepundan  gunung  Merapi  yang

                  membara dan bisa mengguncang bumi dengan gempanya tidak
                   hanya sampai disitu.

                        Orang  Minangkabau  dinyatakan  menduduki  level  ketiga

                  sesudah Romawi di barat dan Cina di timur. Hal ini dikiaskan
                  Tambo bahwa tiga putra Iskandar Zulkarnain masing-masing :

                  Sultan Maha Raja Alif membangun kerajaan Rumania di Eropa,

                  adiknya  Maharaja  Dipang  mendirikan  kerajaan  Cina  di  Asia
                  dan  sibungsu  Maharaja  Diraja  mendirikan  Minangkabau  di

                  Sumatera.  Beliau  menduduki  peringkat  ketiga  di  bawah










                                                         Menyingkap Wajah                      255
                                                         Minangkabau

                                                                      Paparan Adat dan
                                                                      Budaya
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289