Page 67 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 67
kondisi masyarakat. Bisa direvisi atau di amandemen sama
sekali. Dengan kelenturan itu dia dinamakan Adat Nan
Babuhuan Sintak. Ada juga yang menyebut Adat Nan Sacupak
Batuang atau Adat Salingka Nagari. Sifanya Dianjak Layua
Dibukik Mati, Maknanya, berlaku khusus di satu nagari saja,
tidak nagari lain. Andai kata ditemui kasus perbenturan Adat
antar dua nagari hendaklah dimusyawarahkan mencari
solusinya.
4. Adat Istiadat
Yang dimaksud dengan Adat Istiadat ialah satu kebiasaan
yang tumbuh dengan sendirinya dan diamalkan masyarakat
atas dasar ketertarikan. Tanpa dikomando, orang serantak
memakainya karena dianggap trendi. Kadang ia datang sebagai
pengganti gaya klasik yang sudah usang, ada kalanya bentuk
baru dibawa arus modernisasi, ini lazim terjadi dalam pilihan
ragam kesenian. Mau memakai tradisional, boleh, mau
dimodifaksi untuk penyesuaian, silahkan. Atau mengikuti
irama asing entah dari mana datangnya, tak masalah.
Syaratnya: selama tidak keluar dari bingkai kepribadian
Minang dan nilai-nilai etika sopan santun.
Begitu juga halnya berkenaan dengan mode pakaian dan
aksesoris. Satu saat dia digemari, tak lama kemudian hilang
tanpa bekas. Itulah dia mode yang datangnya tak diundang
perginya tak diusir. Pada hakikatnya adat jenis ini termasuk
linkup seni budaya, bukan lagi wilayah adat yang sakral.
Untuk pemahaman lebih kongkrit, dapat diberikan
gambaran dari keempat jenis Adat tersebut sebagai berikut:
a. Sepasang anak muda yang sudah mandiri memadu
janji untuk membentuk rumah tangga. Hal ini dilaporkan
kepada keluarga masing-masing agar ditindak lanjuti.
38
Yus Dt. Parpatih