Page 17 - BUKU ARA
P. 17
(d ). 3 < 5 dan c = 2 3 . 2 2 . 5 6 0
(e ). 3 < 5 dan c 2 ( 2 ). 3 ( 5 ) 2 6 10
(f ). 0 < 5 < 7 dan 0 3 4 3 . 5 4 . 7 15 28
1 1
(g 1). 0 2 5
2 5
1 1
(g 2). 4 2 0
4 2
Diatas sudah dibicarakan aksioma lapangan dan aksioma urutan. Namun demikian hal tersebut
belum cukup untuk menggambarkan secara lengkap tentang sistem bilangan real. Misalnya himpunan
bagian bilangan real R yang terdiri atas bilangan rasional adalah lapangan yang terurut yang tidak
memuat bilangan real seperti 2 , e , , dsb. Oleh karena itu masih diperlukan satu aksioma lagi yaitu
aksioma kelengkapan.
1.2.4. Aksioma Kelengkapan
Aksioma kelengkapan pada sistem bilangan real menyatakan bahwa setiap himpunan bagian dari
R yang terbatas selalu mempunyai batas atas terkecil. Akibatnya setiap himpunan bagian tak kosong
dari R yang terbatas dibawah selalu mempunyai batas bawah terbesar. Sifat ini tidak dimiliki oleh
himpunan bilangan rasional, dan inilah yang membedakan antara himpunan bilangan rasional dan
bilangan real.
Defenisi 1.10
“Himpunan bilangan real adalah “lapangan (medan) terurut lengkap”
Bentuk-Bentuk Aljabar
Bentuk Perpangkatan
Misalkan a sebuah bilangan real,
a
(a). a a ; a a a a a ; a a
n
2
a
a , n
3
n faktor
(b). Untuk a 0 berlaku
a 0 1 ; a 1 ; a 2 1 ; a n 1
1
a a 2 a n
1 1 1 1
Contoh : 5 2 ; 10 3 .
5 2 25 10 3 1000
Untuk setiap bilangan real a dan b yang tidak nol dan untuk setiap bilangan bulat p dan, n maka :
12