Page 67 - Linguistik Forensik
P. 67
BAB VI
CONTOH ANALISIS LINGUISTIK FORENSIK PRAKTIS
6.1 Analisis Ujaran Kebencian di Media Sosial kepada Calon Presiden
Periode 2024-2029
Ujaran kebencian merupakan pernyataan atau tindakan yang
mempromosikan atau memvalidasi diskriminasi dan intimidasi
terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan identitas
mereka, seperti ras, agama, orientasi seksual, dan lain-lain. Ujaran
kebencian bertentangan dengan nilai-nilai toleransi dan keragaman yang
harus diterima oleh semua orang. Untuk itu, ujaran kebencian memiliki
konsekuensi negatif yang serius bagi individu dan masyarakat secara
umum. Bentuk ujaran kebencian yaitu (1) menghina, (2) mencemarkan
nama baik, (3) menista. (4) melakukan perbuatan yang tidak
menyenangkan, (5) provokasi, (6) menghasut, dan (7) menyebarkan
berita bohong.
Ujaran kebencian berbeda dengan ujaran-ujaran pada umumnya,
meskipun pada ujaran tersebut terdapat kebencian dan menyerang
kelompok tertentu. Perbedaan tersebut terletak pada maksud dan tujuan
ujaran yang dimaksudkan untuk memicu pengaruh tertentu, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Nazila (dalam Anam dan Hafiz, 2015:
346-347) mendefinisikan ujaran kebencian sebagai ujaran yang
disampaikan dengan menyala-nyala dan antusias yang tinggi yang
kemudian dapat memicu pendengar untuk melakukan kekerasan atau
menyakiti kelompok tertentu. Dalam perspektif hukum, ujaran
kebencian merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok tertentu seperti memprovokasi, menghasut, atau
menyinggung orang atau kelompok tertentu dalam kaitannya dengan
59