Page 62 - Linguistik Forensik
P. 62

2.  Kekhususan lain dari bahasa hukum nampak pada kata-kata atau

                     istilah-istilah hukumnya, kemudian arti dan tafsirnya yang dapat
                     dilihat  dari  berbagai  segi  pandangan  hukum.  Mengartikan  dan

                     menafsirkan  istilah-  istilah  dan  susunan  kalimat  dalam  bentuk

                     kaidah-kaidah  atau  dalam  bentuk  analisa  hukum,  dasar  dan
                     kedudukan hukum dari apa yang dikemukakan itu merupakan seni

                     hukum tersendiri.



                      Kaidah  hukum  memuat  perintah  dan  larangan,  apa  yang  boleh
               dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, serta banyak pula yang

               mengandung  unsur  paksaan.  Peraturan  hukum  tidak  hanya  berupa

               peraturan  yang  berbentuk  tulisan,  tetapi  juga  berbentuk  bahasa  lisan,

               yaitu  bahasa  yang  tidak  tertulis  dalam  bentuk  hukum,  seperti  dalam
               hukum adat dan peraturan adat.

                      Bahasa  hukum  adalah  bahasa  aturan  dan  peraturan  yang

               bertujuan  untuk  mewujudkan  ketertiban  dan  keadilan,  untuk
               mempertahankan kepentingan umum dan kepentingan pribadi di dalam

               masyarakat.  Namun  dikarenakan  bahasa  hukum  adalah  bagian  dari

               bahasa  Indonesia  yang  modern,  maka  dalam  penggunaannya  ia  harus
               tetap,  terang,  monosemantik  dan  memenuhi  syarat  estetika  bahasa

               Indonesia (Hadikusuma, 1992). Bahasa dan hukum erat kaitannya dalam

               menjelaskan  kehidupan  manusia  dalam  masyarakat  dan  merupakan

               sebagian  dari  penjelmaan  suatu  kebudayaan  pada  suatu  tempat  dan
               waktu.

                      Harkrisnowo (2008) menyebutkan bahwa Bahasa dan hukum itu

               saling  berhubungan,  saling  pengaruh,  malahan  dianggap  sebagai

               penjelmaan  masyarakat  dan  kebudayaan,  yang  sebaliknya  pula

                                                     54
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67