Page 58 - Linguistik Forensik
P. 58
yang sangat berarti. Kehadiran pakar linguistik, khususnya linguistik
forensik akan sangat membantu dalam memberikan pembuktian sebuah
perkara di pengadilan.
Linguistik forensik menerapkan dengan baik kemapanan ilmu
bahasa/linguistik ke data bahasa hukum. Untuk memahami hukum,
seseorang harus mengerti bahasa. Linguistik forensik memperbesar
analisis hukum melalui penerapan dengan teliti, prinsip-prinsip ilmiah
yang disepakati dari analisis linguistik terhadap bukti hukum (Leonard,
2005). Beberapa aspek dalam penegakan hukum adalah teridentifikasinya
jenis tindak kejahatan, pelaku yang dipersangkakan melakukan tindak
kejahatan, cara tindak kejahatan itu dilakukan oleh pelaku. Ketiga hal ini
harus dapat teridentifikasi dengan jelas, sehingga penegakan hukum
dapat berjalan. Apabila salah satu di antaranya belum teridentifikasi,
maka penegakan hukum tidak dapat berjalan seadil-adilnya. Untuk itu,
berbagai upaya dilakukan oleh para penegak hukum. Salah satunya
adalah dengan menggunakan ilmu forensik. Sebagai bidang ilmu yang
digunakan untuk membantu merespon secara ilmiah terhadap bukti-
bukti yang relevan dengan penegakan hukum, ilmu forensik tentu tidak
dapat berdiri sendiri. Forensik memerlukan analisis terhadap disiplin
ilmu yang pokok bahasannya adalah sampel bukti. Oleh karena itu, jika
ditemukan barang bukti berupa senjata, maka forensik akan bekerjasama
dengan ilmu balistik, sehingga muncul cabang forensik yang dikenal
dengan forensik balistik. Jika alat buktinya berupa darah, maka ilmu
forensik bekerjasama dengan para ahli genetika khususnya DNA
sehingga memunculkan cabang ilmu forensik DNA. Begitu pula jika alat
bukti yang ditinggalkan berupa bahasa, maka forensik akan
50