Page 10 - Sinar Tani Edisi 4098
P. 10
10 Edisi 13 - 19 Agustus 2025 | No. 4098 Tahun LV LIP U T AN KHUSUS
JOGJA BENIH EXPO Perbenihan Menuju tepat di
Pertanian
Ajang Pembuktian tengah krisis iklim, fluktuasi
sangat
Berkelanjutan
pasar global dan meningkatnya
kebutuhan pangan. “Benih unggul
Inovasi Dunia Perbenihan bukan hanya input, tapi pondasi
ketahanan pangan,” katanya.
Membacakan
sambutan
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku
Bowono X, Paku Alam mengatakan,
ke depan pertanian tidak lagi bisa
Gelaran Jogja Benih Expo yang berlangsung di Kabupaten Gunung Kidul, DI bertumpu pada yang konvensional,
tapi
harus
teknologi.
dengan
Yogyakarta, Rabu-Kamis (6-7 Agustus 2025) diharapkan menjadi momentum Namun teknologi bukan untuk
menunjukkan hasil terbaik dalam inovasi perbenihan. Bukan hanya itu tapi menggantikan kearifan pertanian
lokal, tapi justru memperkuat.
juga menjadi jembatan inovasi perbenihan menuju pertanian berkelanjutan. mengajak, semua pihak untuk
itu
Paku
Karena
Alam
K etua Komisi IV DPR RI, tepat sasaran memberikan dampak dengan berbagai pihak dan teknologi tepat guna dengan
mengembangkan varietas unggul,
program
Menurutnya,
yang
“Kita harus memperkuat sinergi
Hediati
Siti
menyesuaikan karakter lokal. Jadi
Soeharto
pertanian tidak hanya maju secara
meningkatkan kesejahteraan petani
Jogja
Benih
berharap
nyata di lapangan. Untuk itu, Titiek
Soeharto mengingatkan, sistem
produksi, tapi juga kokoh secara
Expo menjadi momentum
yang bukan hanya wacana, tapi hadir
hasil
“Kami membuka ruang inovasi
petani mendapatkan akses benih
tuturnya.
dalam
terbaik
inovasi
unggul dengan harga yang wajar
dan inspirasi bagi penangkar benih,
perbenihan.
dunia menunjukkan Apalagi distribusi benih harus dijaga agar di setiap desa dan lahan pertanian,” budaya.
perbenihan merupakan pondasi dan kualitas terjamin. Mandiri Benih petani dan swasta untuk saling
keberhasilan sistem pangan. Karena itu, pihaknya juga Sementara itu, Kepala Badan bertukar informasi membentuk
“Tanpa benih berkualitas, mendorong kemandirian benih Penyuluhan dan Pengembangan kemitraan. Semoga Jogja Benih Expo
mustahil kita bisa mencapai dengan memperbanyak sumber SDM Pertanian, Kementerian ini menjadi momentum kebangkitan
swasembada pangan. Karena itu, kita benih dan mempercepat sertifikasi Pertanian, Idha Widi Arsanti pertanian di Yogyakarta,” tuturnya
Komisi IV DPR RI terus mendorong benih, serta memberikan insentif mengatakan, untuk membantu Bupati Gunung Kidul, Endah
riset dan inovasi benih, tidak hanya kepada penangkar benih lokal. ketersediaan benih bermutu Subekti Kuntariningsih juga
lembaga riset pemerintah, tapi “Dengan demikian, kita bisa di tingkat petani, pemerintah berpesan agar Jogja Benih Expo
juga perguruan tinggi dan swasta,” menjaga mutu benih,” ujarnya. mendorong DI Yogyakarta mandiri bukan hanya pameran, tapi berbagi
katanya saat membuka Jogja Benih Pada kesempatan itu, Titiek benih. “Mandiri benih sangat pengetahuan dan pengalaman
Expo di Gunung Kidul, Rabu (6/8). Soeharto juga mengingatkan penting, kita bisa menghasilkan pertanian sebagai langkah strategis
Komisi IV DPR RI lanjut Titiek Jogja Benih Expo bukan hanya benih bersertifikat dan bisa menghadapi tantangan global
Soeharto, sapaan akrabnya ajang pameran, tapi sebagai ruang swasembada pangan, khususnya DI perubahan iklim dan degradasi
menyambut baik dan memberikan dialog terbuka, membangun dan Yogyakarta,” katanya. lahan. “Pertanian modern bukan
apresiasi kepada Pemerintah memperluas kemitraan. “Komisi IV Dengan benih bermutu menurut hanya teknologi, tapi harus
Daerah DI Yogyakarta, khusus Balai menjadi mitra strategis mendorong Idha, petani bisa meningkatkan berdampak pada kesejahteraan
Pengembangan Perbenihan dan lahir kebijakan yang berpihak ke indeks pertanaman. Jika yang petani,” tambahnya.
Pengawasan Mutu Perbenihan petani, termasuk perbenihan,” sebelumnya hanya dua kali tanam Kabupaten Gunung Kidul
Tanaman Pangan DIY sebagai katanya. (IP 200) naik menjadi tiga kali merupakan wilayah terluas, hampir
pioner dalam mengembangkan Untuk itu, Titiek juga berharap tanam (IP 300). Untuk mendukung 46,63 persen dari DI luas wilayah
benih unggul. inovasi yang telah dibuat Pemda peningkatan produksi dan DI Yogyakarta. Bahkan kabupaten
“Dengan semangat kolaborasi, DI Yogyakarta dan Gunung Kidul swasembada pangan, ke depan tersebut merupakan penyangga
pendampingan dan keterbatasan tidak berhenti pada varietas yang harus dihasilkan benih yang super jagung se DI Yogyakarta. Karena itu,
bisa menjadi pusat pertanian. telah ada, tapi ke depan bisa genjah, khususnya komoditas padi. Endah berharap, pemerintah dalam
Puluhan ton benih, baik padi dan menciptakan benih unggul yang Sementara itu, Wakil Gubernur menetapkan kuota penyerapan
jagung, yang dihasilkan kelompok tahan perubahan iklim dan ramah DI Yogyakarta, KGPAA Paku Alam jagung wilayahnya ditambah dan
tani dan menjadi bukti konkrit,” lingkungan. X mengatakan, Jogja Benih Expo tidak dibagi rata untuk setiap
katanya. dengan tema Jembatan Inovasi kabupaten DI Yogyakarta.Yul