Page 125 - Buku 9
P. 125

contoh adalah kewenangan mendirikan dan menyelengga-
           rakan sekolah  formal seperti SD, SMP  dan SMA  yang  se-
           lama ini menjadi kewenangan pemerintah maupun pihak
           organisasi nirlaba (yayasan). Desa  tidak berwenang  men-
           didikan dan menyelenggarakan sekolah tersebut. Desa juga
           tidak berwenang mengeluarkan izin kecuali surat rekomen-
           dasi izin. Izin mendirikan bangunan (IMB), misalnya, bu-
           kan merupakan kewenangan desa, karena IMB memerlukan
           berbagai syarat teknis dan lingkungan yang tidak perlu dia-
           tur dan diurus oleh desa.
              Kedua,  kewenangan  yang bersifat  lintasdesa  atau ke-
           wenangan yang mempunyai dampak keluar (eksternalitas)
           kepada desa lain. Sungai, laut, hutan, kebun, gunung dan
           lain-lain merupakan kewenangan  lintas  desa  yang  bukan
           menjadi kewenangan desa, meskipun desa berhak  mem-
           peroleh akses untuk mengelola dan memanfaatkan  untuk
           kepentingan  masyarakat setempat.  Dengan  kalimat lain
           desa tidak bisa melakukan eksploitasi atau tidak berwenang
           mengeluarkan izin untuk perambahan atas sumberdaya itu.

              Ketiga, kewenangan mengatur dan mengurus sumber-
           daya alam.  Sebagai  contoh adalah pertambangan mineral
           bukan logam dan batuan. Dulu kita mengenal galian tam-
           bang C seperti batu, kerikil, pasir, koral, tanah liat dan se-
           bagainya yang sangat dekat dengan wilayah desa. Sekarang
           dengan UU  No.  24/2009  tentang Pertambangan Mineral
           dan Batubara beserta PP No. 23/2010, jenis tambang galian
           C tersebut dikategorikan sebagai mineral bukan logam dan
           batuan, meskipun sampai sekarang masyarakat pada um-



           124                                         REGULASI BARU,DESA BARU
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130